Hidayatullah.com–Sumber-sumber medis Palestina di Jalur Gaza melaporkan pada hari Kamis (7/4), lima warga Palestina tewas dan sedikitnya 40 warga, termasuk anak-anak, cedera dalam beberapa serangan udara militer Zionis Israel dan serangan darat yang dimulai pada hari Kamis siang.
Seorang pejuang dari Brigade Al Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, tewas ketika tentara membombardir kawasan Al Shouka, di Rafah, di bagian selatan Jalur Gaza. Pejuang itu diidentifikasi sebagai Saleh Al Tarabeen.
Tiga warga yang diidentifikasi sebagai Mohammad Al Mahmoum (22), Mos’ab Al Soufy (17), dan Khaled Ad-Dabary (23), tewas ketika tentara membombardir Al kawasan Jaradat di Rafah.
Pada Kamis siang, seorang penduduk Mahmoud Al Manasra (50) tewas, dan sedikitnya lima warga, termasuk seorang anak, luka-luka ketika tentara menembakkan lebih dari 20 peluru artileri ke lingkungan Al Shijaeyya, timur Kota Gaza.
Selain itu, empat warga Palestina cedera ringan ketika tentara menembakkan tiga peluru ke Bandara Internasional Gaza di Rafah. Bandara yang dalam keadaan tidak terpakai sejak tahun 2000 itu telah berulang kali dibombardir dan dibuldoser oleh tentara.
Tentara juga membombardir beberapa rumah di sebelah timur Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza, menyebabkan kerusakan. Dilaporkan tidak ada cedera.
Satu anak terluka oleh serangan artileri Israel yang menghantam wilayah Al-Qarara, timur Khan Younis.
Angkatan Udara Israel menembakkan rudal ke sebuah kamp pelatihan yang digunakan oleh Brigade Al Qassam Hamas di Beit Lahia, di bagian utara Jalur Gaza, dan juga membombardir daerah terbuka dekat Rumah Sakit Martir Al Aqsa.
Di Gaza selatan, tentara menembakkan rudal ke sebuah ambulans lokal, menyebabkan kerusakan dan melukai pengemudi.
Sumber medis melaporkan bahwa ambulans lain terkena serangan Angkatan Udara Israel di Rafah, menyebabkan delapan warga Palestina, termasuk anak-anak, terluka.
Lima warga Palestina, termasuk wartawan, yang diidentifikasi sebagai Mohammad Al Madhoun, terluka ketika tentara membombardir tempat pelatihan dasar polisi di barat Jabalia, Gaza utara. Wartawan tersebut dilaporkan luka serius.
Seorang petani Palestina juga terluka ketika Angkatan Udara Israel menembakkan rudal ke daerah Al Waha, utara barat kota Gaza.
Beberapa serangan udara juga mengarah ke daerah timur Dir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, Al Hawouz, dan Al Rantissi Base, utara Gaza, menyebabkan kerusakan parah pada wilayah setempat.
Di saat kunjungannya ke Kairo, Kepala Perunding Palestina, Dr Saeb Erekat, mengatakan kepada Maan News Agency bahwa ancaman dan eskalasi Israel membahayakan keamanan daerah. “Israel harus menghentikan semua pelanggaran terhadap rakyat Palestina.”
Sementara itu, juru bicara Angkatan Darat Israel, Avichai Adraee, kepada Maan mengatakan bahwa tentara sedang mengevaluasi situasi dan bisa mengambil tindakan untuk serangan skala dengan lebih besar terhadap Gaza.
Dia menambahkan bahwa “apa yang tentara lakukan sekarang hanya operasi rutin sebagai pendahuluan serangan yang lebih besar”. Mungkin akan dilakukan setelah tentara dan kepemimpinan politik di Israel mengevaluasi situasi.
Adraee lebih lanjut menyatakan bahwa gerakan Hamas bertanggung jawab atas eskalasi terbaru.
Pada Kamis, dua warga Israel, termasuk seorang siswa sekolah, terluka ketika sebuah mortir ditembakkan dari Gaza menghantam sebuah bis sekolah di Israel selatan.
Selain itu, Brigade Al Qassam Hamas menembakkan mortir ke pangkalan militer Sofa militer, di dekat perbatasan Gaza.
Brigade mengatakan bahwa serangan itu sebagai pembalasan terhadap pembunuhan atas tiga pejuang yang tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza.
Kepala Staf AB Israel, Benny Gantz, mengunjungi pangkalan militer dan berbicara pada penduduk setempat agar tetap tenang. Ia menambahkan bahwa “tentara akan melakukan apa saja guna menjamin keamanan mereka, bahkan bisa berarti operasi militer terhadap Gaza”.
Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, mengatakan bahwa tentara bertindak terhadap serangan dan akan melakukan apa saja guna memastikan mereka berhenti.
Dia menyatakan lebih lanjut bahwa sistem Iron Dome yang dipasang untuk mencegat peluru yang ditembakkan dari Gaza sudah beroperasi, tetapi Israel tidak dapat mengklaim bahwa sistem ini telah dapat memberikan perlindungan penuh.
Pada Kamis malam, sekitar pukul 11, faksi Palestina di Gaza menyatakan gencatan senjata, sementara tank-tank Israel terlihat bergerak menuju wilayah perbatasan.*
Keterangan foto: Korban tewas dan luka warga Gaza terkena serangan militer Israel.