Hidayatullah.com–Pasukan Israel pekan ini akan menyelesaikan pembangunan tembok pembatas di sekitar kamp pengungsi Shufat yang terletak di sebelah utara Yerusalem, lapor harian Israel Maariv, Rabu (07/12/2011).
Sebanyak 45.000 warga Palestina penghuni kamp pengungsian Shufat akan terisolasi dari Al Quds (Yerusalem), dan hanya bisa keluar masuk tempat itu dengan melewati pos pemeriksaan baru yang didirikan Zionis Israel.
Maariv melaporkan bahwa polisi Israel sedang bersiap mengantisipasi terjadinya bentrokan dengan warga, seraya mempengingatkan bahwa kelompok Fatah bisa jadi memicu bentrokan menentang tembok pembatas tersebut.
Menurut kepala komite penghuni kamp pengungsian itu, Jamil Sanduka, keluar masuk wilayah tersebut melewati pos pemeriksaan Zionis merupakan mimpi buruk bagi penduduk setempat. Oleh karena mereka harus selalu menjalani pemeriksaan oleh aparat Israel.
“Kami punya kartu identitas biru (tanda pengenal dari Israel), kami adalah penduduk kota Yerusalem dan tidak seharusnya menderita seperti ini. Apa kami harus pindah ke Gaza?” katanya.
Menurut rancangan yang dibuat Israel, siapa saja dari kamp pengunsi setempat yang ingin memasuki wilayah Al Quds secara sah harus melewati pos pemeriksaan, meskipun kamp tersebut dianggap sebagai bagian dari kota itu. Demikian dilansir Maan.*