Hidayatullah.com–Presiden Palestina Mahmud Abbas pergi ke Paris mencari dukungan dari para pemimpin Eropa terkait pendirian negara Palestina. Demikian lansir AFP (20/4).
Dalam wawancara dengan AFP pekan lalu, Abbas mengatakan bahwa dirinya akan meminta “nasihat” dari sejawatnya di Prancis, mengenai langkah terbaik guna mendapatkan pengakuan negara Palestina merdeka.
“Kami berteman, jadi dia bisa bicara sungguh-sungguh dan terbuka dengan kami,” kata Abbas tentang Presiden Nicolas Sarkozy yang diharapkan bertemu dengannya hari Kamis (21/4).
Sebelumnya Abbas sudah mengunjungi Inggris, Denmark dan Rusia dan akan berkunjung ke Jerman pada bulan Mei dengan tujuan yang sama.
Hari Selasa (19/4) Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe memperingatkan bahwa status quo tidak dapat dipertahankan.
Juppe mengatakan bahwa Uni Eropa sedang mengusahakan inisiatif baru yang bisa dibawa ke Majelis Umum PBB dalam perundingan perdamaian Palestina -Israel.
Ditanya apakah pengakuan negara Palestina merdeka bagian dari inisitif tersebut, Juppe menjawab bahwa hal itu adalah sesuatu yang patut untuk dipikirkan dan akan diangkat sekitar bulan September atau Oktober mendatang.
Sementara itu Israel bergerak ke PBB guna menjegal langkah Palestina mencari pengakuan negara Palestina merdeka. Dan seperti biasa Amerika Serikat mendukung langkah Israel tersebut.
Washington menunjukkan ketidaksenagannya atas langkah Eropa dengan cara menunda pertemuan negara Kwartet, sehingga keempat negara penengah perdamaian Palestina-Israel itu tidak perlu mendiskusikan langkah Eropa yang ingin membahas kesepakatan perdamaian final bagi kedua negara.
Palestina terus mengingatkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengenai janjinya tentang pembentukan negara Palestina merdeka pada bulan September mendatang.
“Jika sampai September tidak ada hasil apapun, tentu sja kami akan meminta presiden Amerika untuk memenuhi janjinya,” kata Abbas.*