Hidayatullah.com–Presiden Palestina Mahmud Abbas mengungkapkan, Otorita Palestina menghadapi krisis keuangan yang gawat, sehingga kemungkinan pegawai negeri Palestina tidak akan mendapatkan gaji bulan depan.
“Kami mungkin membayar separuh gaji, tergantung uang yang diterima kas negara,” kata Abbas dalam pertemuan dengan para tokoh pergerakan rakyat Palestina Jum’at malam (08/7).
Abbas menyatakan, sejumlah pemimpin Arab telah dihubunginya untuk meminta bantuan. Namun meskipun OP mendapat tanggapan positif, namun belum ada uang yang mereka terima.
“Kita menghadapi krisi tahun 2000 dan setelah pembentukan pemerintah persatuan dengan Hamas. Tapi kita berhasil mengatasinya. Kita bekerja siang malam untuk mengamankan gaji pegawai. Dan saya memaklumi, apa yang dirasakan keluarga jika mereka mendapatkan hanya separuh gaji,” kata Abbas berempati.
Abbas juga mengatakan bahwa kebijakan Amerika Serikat untuk menghentikan bantuan kepada Otorita Palestina dimaksudkan untuk menekan Palestina.
“Oleh karena itu kita punya dua pilihan, bertahan tetap teguh atau tumbang. Kita akan tetap teguh dan menghadapi semua tekanan,” tegas Abbas.*