Hidayatullah.com–PBB menyatakan laporan panel PBB mengenai serangan kejam Zionis-Israel terhadap 6 kapal rombongan kafilah kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza tahun lalu yang menyebabkan terbunuhnya sembilan aktivis berkebangsaan Turki ditunda sampai akhir Agustus dikarenakan perbedaan pandangan antara Israel dan Turki.
Perdana Menteri Turki telah mengesampingkan normalisasi hubungan dengan Israel pada Sabtu (23/7/2011), kecuali jika negara Yahudi tersebut bersedia meminta maaf secara resmi atas terjadinya insiden penyerbuan dan pengeroyokan terhadap kapal Mavi Marmara dan lima kapal lainnya yang tergabung dalam kafilah kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza tersebut.
Akan tetapi Menteri Urusan Strategi Israel minggu lalu menyatakan bahwa Israel tidak akan meminta maaf atas aksi brutal tentaranya yang menelan korban jiwa sembilan aktivis Turki serta puluhan aktivis lainnya dari lintas negara terluka.
Laporan dari panel PBB tersebut diharapkan dapat diserahkan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon pada bulan ini.
Akan tetapi, Juru Bicara PBB Martin Nesirky menyatakan pada Senin (25/07/2011) mengenai penundaan penyerahan laporan tersebut sampai Agustus nanti, dan Sekjen PBB mendorong kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dalam masalah ini.
Sebagai pihak yang berada di posisi bersalah, sudah selayaknya Israel bersikap jantan dengan mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf, bukan saja kepada pemerintah Turki, tetapi juga kepada seluruh masyarakat dunia, karena apa yang mereka perbuat tahun lalu di atas geladak kapal Mavi Marmara dan kelima kapal Freedom Flotilla lainnya sangatlah menodai nilai-nilai kemanusiaan. */Zahra