Hidayatullah.com–Di tengah-tengah simpang siur laporan yang saling bertentangan mengenai presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, seorang pejabat dari partai yang berkuasa di negara itu mengatakan bahwa Saleh akan kembali ke ibukota Sana’a tepat sebelum dimulainya bulan suci Ramadhan.
Saleh diharapkan ‘pulang kampung’ ke Yaman pada tanggal 1 Agustus, ujar seorang pejabat yang tak disebutkan namanya, seperti yang dilaporkan DPA pada Selasa (26/7/2011).
Saleh dan lima pejabat tingkat tinggi Yaman lainnya dievakuasi ke Arab Saudi yang diduga kuat untuk mendapatkan perawatan medis menyusul terjadinya serangan roket terhadap istana kepresidenan pada tanggal 3 Juni.
Para pejabat di Sana’a mengklaim bahwa Presiden Saleh pulih dengan cepat dan akan segera pulang ke Yaman, akan tetapi para pengunjuk rasa Yaman meminta Saleh untuk segera menyerahkan tampuk kekuasaan kepada wakil presiden negara tersebut.
Sementara itu, laporan-laporan mengenai akan kembalinya Saleh, khususnya yang dilansir pejabat Amerika Serikat pada pertengahan Juli, telah memicu reaksi kemarahan di pihak oposisi Yaman. Ratusan pengunjuk rasa telah terbunuh dan jauh lebih banyak lagi yang terluka akibat tindakan keras dan brutal pasukan militer pasukan militer Yaman serta barisan pendukung setia pemerintahan diktator Saleh terhadap para pengunjuk rasa anti pemerintah.
Tuntutan utama para pengunjuk rasa antara lain mencakup diakhirinya korupsi yang merajalela di pemerintahan, dan pengangguran serta lengsernya sang penguasa negara yang dibekingi oleh Amerika Serikat, Ali Abdullah Saleh. */Zahra