Hidayatullah.com–Beberapa sumber dari pihak Palestina menyebutkan bahwa seratus macam obat-obatan terancam krisis, dari seratus jenis itu 20 jenis untuk mereka yang menderita sakit permanen, sedangkan 60 jenis merupakan obat-obatan utama. Krisis itu juga menyebabkan beberapa rumah sakit menghentikan operasi medis, demikian lansir Al Jazeera (16/4/2012).
Kelangkaan obat-obatan tersebut disebabkan karena kebijkan Kementerian Kesahatan Pelstina yang memutuskan untuk tidak menambah jumlah obat-obatan yang diimpor dan diproduksi disebabkan hutang yang sedang melilit pihak pemerintah saat ini.
Haitsam Masruji selaku ketua Perserikatan Importir Obat-obatan menyebutkan bahwa kelangkaan itu disebabkan karena pihak Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keungan tidak melunasi hutang mereka kepada pihak importir. Ia juga menjelaskan bahwa 100 jenis obat-obatan di Kementerian Kesehatan sudah habis dan pada bulan mendatang obat-obatan jenis lain juga akan habis.
Menurut Masruji, karena kakurangan obat-obatan beberapa klinik pengobatan berhenti beroperasi, sebagaimana rumah sakit Khalil yang dikelolah pemerintah telah mengumumkan untuk menghentikan operasi medis.