Hidayatullah.com–Menteri Pertahanan Zionis-Israel Ehud Barak telah meminta 30.000 tentara cadangan untuk bersiap, di tengah spekulasi kemungkinan serangan darat di Jalur Gaza, demikian dikutip BBC. Pengumuman ini keluar setelah militan Palestina menembakan roket dari Gaza ke Tel Aviv.
Serangan di bumi Gaza semakin meningkat sejak Zionis Israel menyerang Komanda pejuang Hamas, Ahmad Ja’bari, hari Rabu (14/11/2012).
Sedikitnya 20 warga Palestina di Gaza tewas dalam serangan udara Israel, termasul anak-anak, dan lebih dari 200 warga Gaza luka.
Pada Kamis malam, Hamas mengatakan telah menembakan lebih dari 350 roket dari Gaza, yang oleh Israel disebut 130 diantaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan anti misil Iron Dome.
Tetapi di Tel Aviv, warga berlindung setelah sirene serangan udara dibunyikan akibat ancaman misil yang pertama di kota ini sejak 1991. Satu misil mendarat di sebuah kawasan tak berpenduduk sementara satu lagi jatuh di laut.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan serangan dengan menargetkan Tel Aviv akan ”ada harga yang harus dibayar oleh pihak lain”.
Agresi yang Tak Dapat Diterima
Dikutip BBC di Gaza, sejumlah ledakan besar dan tembakan misil di sekitar Kota Gaza saat serangan udara Israel berlanjut.
Ada juga laporan yang menyebut bus berisi tentara Israel dan truk yang membawa tank dan personil bersenjata, sedang berjalan menuju kawasan pantai.
Sejumlah saluran televisi Israel mengatakan penambahan pasukan ini menunjukan adanya rencana serangan, tetapi pejabat militer mengatakan belum ada keputusan yang dibuat.
Perdana Menteri Hamas di Gaza, Ismail Haniyah, mengecam atas apa yang dia sebut “serangan ganas” Israel terhadap wilayah itu.
“Kami di Gaza akan tetap teguh dan tak tergoyahkan,” katanya dalam pernyataan di televisi. ”Kami semua percaya kepada pejuang pemberani yang sekarang ditempatkan di garis depan.”
Menteri luar negeri Liga Arab juga akan menggelar pertemuan darurat pada Jumat (16/11/2012).
Sementara itu, Presiden Mesir Muhammad Mursy hari Kamis, (15/11/2011) memutuskan, akan mengirim Perdana Menteri, Menteri Kesehatan, dan Kepala Intelijen Mesir hari Jumat ini untuk masuk ke Gaza dan mempelajari berbagai situasi di wilayah yang sudah lima tahun dikepung Zionis itu.
Mesir juga dikabarkan telah menarik Duta Besarnya dari Israel dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan konfrontasi ini yang telah memakan korban 16 orang warga Palestina, lima di antaranya anak-anak, dan tewasnya lima orang warga Israel.
30 Serangan
Sebagaimana diketahui, sejak hari Rabu (14/11/2012) hingga Jumat (16/11/2012) ini sudah 30 serangan dilakukan Zionis – Israel dalam waktu setengah jam di seluruh wilayah Jalur Gaza termasuk menyasar markas keamanan pemerintah Palestina dan sejumlah rumah warga sipil. Jumat ini sudah masuk hari ketiga serangan Zionis-Israel.
Dikutip Palestine Information Centre (PIC), Jubir medis di Depkes Palestina, Dr. Asyraf Qudrah menegaskan, pesawat temput Israel menyerang sebuah mobil sipil di baldah Bethanon.
Akibatnya, seorang bocah Faris Basyuni (9), Adi Jamal Nashr (16), Thariq Nashr (14) guur dan orang mereka Nasher luka parah. Sebelumnya, bayi bernama Hanin Thafisy (10 bulan) gugur di sebuah klinik di Gaza akibat lukanya karena serangan Israel.
Menkes Palestina Mufid Mukhallati menegaskan, apa yang terjadi di lapangan di Gaza saat ini kejahatan perang Zionis-Israel.
Ancaman akan menyerang besar-besaran mengingatkan “Perang Al-Furqan” tahun 2008-2009 yang menelan korban gugur sebanyak 1520 orang dan 5000 lebih orang luka.
Sebelumnya, hari Rabu (14/11/2012) serangan Zionis telah ikut menewaskan Komandan Hamas Ahmad Al Ja’bari dengan meledakkan mobil yang dikendarainya di Gaza lewat serangan udara.*