Hidayatullah.com—Suara sirene peringatan roket yang terdengar di selatan Israel pada hari Kamis (22/11/2012) pagi merupakan bunyi alarm yang salah, kata tentara Israel dilansir Maan.
Tidak ada roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza sejak hari Rabu (21/11/2012) pukul 9 pagi, atau satu jam setelah mulai diberlakukannya gencatan senjata, kata seorang jurubicara militer Zionis.
Hamas dan Israel setuju dengan kesepakatan gencatan senjata yang dijembatani oleh Mesir pada hari Rabu, guna menghentikan pertempuran yang sudah berlangsung selama delapan hari dan membunuh sekitar 170 orang Palestina serta 5 orang warga Israel.
Polisi Israel mengatakan ada 12 roket yang mendarat di area terbuka setelah pukul 9 malam dan tidak menimbulkan korban apapun.
Zionis Israel memiliki sistem pertahanan anti serangan misil bernama Iron Dome atau Kubah Besi, yang dapat menangkal serangan roket pejuang Palestina dengan menembakkan roket interseptor. Sistem Kubah Besi yang disokong teknologi canggih kemudian disampaikan ke publik berupa sirene tanda bahaya adanya serangan roket dari luar. Namun tentu saja teknologi canggih yang mereka miliki tidak sempurna. Aplikasi telepon seluler bernama ‘Color Red’, yang disediakan pemerintah untuk mengetahui lokasi jatuh roket Palestina misalnya, hanya memberikan waktu beberapa detik sejak tanda peringatan berbunyi untuk penggunanya lari menyelamatkan diri sebelum roket mencapai daerah mereka. Baca berita sebelumnya: Takut Mati, Warga Israel Dibekali App Ponsel Peringatan Roket*