Hidayatullah.com—Sekitar 60 sampel diambil dari sisa-sisa jasad Yassir Arafat, guna mencari tahu jejak racun polonium, lapor sebuah koran Swiss, Ahad (2/12/2012), yang dikutip AFP.
Patrice Mangin salah satu pemimpin penyelidikan kepada Le matin Dimanche mengatakan, sampel-sampel itu diserahkan ke tiga tim yang melakukan analisa terpisah atas jasad Arafat yang sudah dikubur selama 8 tahun.
Seorang ahli patologi Palestina merupakan satu-satunya orang yang diperbolehkan menyentuh mayat Arafat dalam liang kubur, ketika dibuka pada hari Selasa lalu di Ramallah, Tepi Barat, Palestina.
Pria itu berhasil “mengambil semua sampel yang kami perlukan, keseluruhannya sekitar 60,” kata Mangin, direktur Swiss University Center of Legal Medicine yang berpusat di Lausanne.
Satu tim Prancis melakukan penyelidikan terpisah tentang kematian Yassir Afarat atas permintaan jandanya, Suha. Sementara satu tim lain asal Russia ditujuk oleh Otoritas Palestina.
Berbicara usai penggalian kubur Arafat, Tawfiq Tirawi yang memimpin tim Palestina dalam penyelidikan kasus kematian Arafat mengatakan, pemerintah Palestina di Ramallah akan mengajukan petisi ke Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag, Belanda, jika terbukti bekas pemimpin Palestina dan PLO itu benar-benar diracun.*