Hidayatullah.com | Sahabatalaqsha.com–Direktur Masjidil Aqsha di kota Al-Quds atau Yerusalem, Najeh Bakirat mengatakan, pemerintah penjajah zionis ‘israel’ akan memulai proyek pembagian Masjidil Aqsha dan tengah berdiskusi dengan parlemen untuk meningkatkan jumlah kunjungan pemukim ilegal Yahudi ke masjid.
Kantor berita PIC (Palestinian Information Center) melaporkan, radio Hebrew kemarin menyiarkan bahwa kemarin (08/05/2013) Knesset (parlemen ‘israel’) mulai mendiskusikan kebijakan untuk mendorong jumlah kunjungan pemukim ilegal Yahudi ke Masjidil Aqsha. Menurut Bakirat, serangan zionis ini tidak hanya berdampak pada Masjidil Aqsha dan Yerusalem, tetapi juga para pemuka agama di mana dua hari lalu Mufti Besar Al-Quds, Syeikh Muhammad Hussein ditangkap ‘israel’.
Menurut anggota parlemen Palestina di Al-Quds, Muhammad Abu Teir, penjajah zionis sebenarnya tidak memerlukan pembenaran hukum untuk membagi dan mengontrol Masjidil Aqsha karena selama ini mereka sudah melakukannya dengan semena-mena. Anggota parlemen yang dideportasi ke Ramallah ini mengatakan, serangan berulang kali ke Masjidil Aqsha menunjukkan bahwa penjajah zionis berusaha mengendalikan sepenuhnya masjid suci ketiga itu.
Rabu pagi, radio Hebrew menyebutkan, “Komite Dalam Negeri Parlemen ‘israel’ sedang mendiskusikan masalah kunjungan Yahudi ke Temple Mount.” Radio ini kemudian mengutip pernyataan Ketua Komite dari partai Likud, Miri Regev “Komite sedang mencari cara untuk meningkatkan jumlah kunjungan orang Yahudi (yang berkunjung ke Masjidil Aqsha).”
Sementara itu sejumlah organisasi di Al-Quds mengatakan telah memantau peningkatan kunjungan ilegal dan serbuan yang dilakukan pemukim ilegal Yahudi dan anggota parlemen zionis ke Masjidil Aqsha. Juga adanya peningkatan frekuensi seruan dari ‘israel’ untuk penghancuran masjid dan pembangunan kuil dugaan Yahudi.*