Hidayatullah.com—Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam HAMAS Mushir al Masri mengancam penjajah Zionis akan melancarkan balasan kuat atas kejahatan yang terus dilakukan terhadap rakyat Palestina.
Dalam pernyataan terbaru, dia memperingatkan atas konsekuensi dari setiap agresi baru yang akan dilancarkan ke Jalur Gaza.
Masri menegaskan akan melancarkan perang melawan penjajah Zionis dengan menggunakan senjata buatan unit produksi Brigade al Qassam. Senjata mereka (unit produksi al Qassam) akan menggempur jantung entitas Zionis dalam setiap pertempuran yang akan terjadi.
Dia menambahkan bahwa jalan para syuhada (orang yang mati syahid) adalah jalan seluruh rakyat dan umat yang tidak percaya pada sikap menyerang dan perundingan. Dia berjanji bahwa perlawanan Palestina akan terus meniti jalan mereka (jalan para syuhada), tidak akan menyimpang dan akan berjalan di belakang jalan mereka.
Sebagaimana diketahui, hari Ahad (20/04/2014) Komisi al Quds di Dewan Legisaltif Palestina memperingatkan tindakan penjajah Zionis yang mencegah keberadaan jamaah shalat di masjid al Aqsha usai shalat Isya’, melalui rencana pemaksaan fait accompli dan pembagian masjid al Aqsha secara waktu dan tempat.
Dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), Zionis bertekad mengambil serangkaian langkah ketat terhadap para jamaah Palestina yang bersiaga di masjid al Aqsha, yang selama sepekan ini melakukan konfrontasi dengan pasukan Zionis yang berusaha menyerbu masjid al Aqsha guna melapangkan masuknya para pemukim pendatang Yahudi untuk melaksanakan ritual Talmud di masjid al Aqsha selama hari raya Paskah Yahudi.
Komisi al Quds menegaskan bahwa masjid al Aqsha adalah tempat ibadah khusus kaum Muslimin sepanjang sejarah dan Zionis tidak berhark mencegah jamaah dalam kondisi apapun untuk berada di dalam masjid al Aqsha, baik untuk melaksanakan shalat, membaca al Quran, beribadah kepada Allah dan melakukan ketaatan kepada-Nya kapan saja.
Semua itu merupakan bagian langkah-langkah Zionis yang direncana untuk memaksakan fait accompli dalam pembagian masjid al Aqsha.
Sementara itu, Ketua Dewan Legislatif Palestina Dr. Aziz Duweik meminta faksi-faksi Palestina segera menyelesaikan rekonsiliasi nasional untuk menghadang penjajah Zionis dan rencananya secara kolektif dan bersatu. Duweik menilai, tahun-tahun perpecahan telah mendorong penjajah Zionis bertindak arogan.
“Pelanggaran-pelanggaran ini terjai sebagai kelanjutan dari rangkaian yang dilakukan penjajah Zionis dan sebagai pelaksanaan dari rencanya untuk menghapus identitas Islam dari masjid al Aqsha dan mendirikan kuil yang mereka klaim. Pelanggaran tersebut belakangan ini terus meningkat di tengah-tengah kesibukan dunia Arab dan Islam, sehingga luput perhatiannya pada Palestina dari isunya, serta pada apa yang berlangsung di masjid al Aqsha. Di tengah-tengah sikap diam dunia atas kejahatan penjajah Zionis terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat sucinya.” *