Hidayatullah.com–Organisasi-organisasi Yahudi yang bekerja untuk melayani legenda “sinagog” yang mereka klaim, menyatakan niatnya untuk menggalang penyerbuan massal yang luas ke masjid al-Aqsha dan berusaha memasukkan apa yang mereka sebut “Talmud Candlestick” (semacam kendil lilin untuk ritual talmud) untuk penyelenggaraan upacara-upacara khusus, bersamaan dengan perayaan haris besar Hanoka yang berlangsung selama sepekan terakhir bulan Desember ini.
Menurut situr organisasi “Trustees of Temple”, program penyerbuan akan dipimpin oleh para anggota Knesset. Di antaranya yang paling terdepan adalah ekstrimis Yahudi Rabbi Yehuda Glick, Mickey Zohar, Shuli Muallm, Profesor Arie Oldd, rabi Yisrael Ariel, dan Shimon Albiom, tulis PIC.
Organisasi-organisasi radikal Zionis sejak beberapa hari ini mulai menggalang masa sebebanyak mungkin dari kalangan para pemukim pendatang Yahudi untuk ikut dalam penyerbuan-penyerbuan ke masjid al-Aqsha sampai akhir pekan ini.
Menurut keyakinan Zionis Yahudi, hari besar “Hanuka” adalah hari besar untuk memperingati “Makabe Hashmoyen” dan “kemenangan Yahudi atas orang-orang Yunani”. Sekaligus sebagai “hari libur keagamaan dan nasional dan pembaruan kedaulatan Yahudi atas Yerusalem (al-Quds)”, sebagaimana yang mereka yakini dan berlangsung selama sepekan.
Pengumuman-pengumuman dari organisasi-organisasi Zionis menyatakan bahwa polisi penjajah Zionis telah memberikan sejumlah jaminan kepada para pemukim pendatang Yahudi, yang menjamin mereka melakukan penyerbuan ke masjid al-Aqsha dengan sangat bebas. Yaitu dengan mencegah orang-orang Palestina masuk ke masjid al-Aqsha.*