Hidayatullah.com–Ratusan orang di Tel Aviv memprotes kekerasan pasukan Israel terhadap penduduk sipil Palestina, dalah aksi Long March “Kembali ke Palestina” yang terjajajah, yang dilaksanakan hari Jumat di perbatasan Gaza-Israel, demikian kutip radio Israel.
Sebagian besar demonstran sayap kiri Israel meneriakkan slogan menentang tentara Israel dan meminta diakhirinya kekerasan terhadap penduduk sipil Palestina serta solusi politik dan pengembalian proses perdamaian.
Sementara itu, 11 warga Palestina terluka oleh tembakan tentara Israel pada Minggu di dekat perbatasan, menurut kementrian kesehatan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kementrian Ashraf al-Qudra mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan pada perbatasan timur Gaza, melukai 11 orang, satu orang terluka serius.
Pada hari Sabtu, Tamar Zandberg, kepala partai sayap kiri Meretz, meminta otoritas Israel untuk membuka investigasi untuk kekerasan tentaranya yang terjadi di sepanjang perbatasan Gaza.
Pada Jumat, puluhan ribu warga Palestina berkumpul di perbatasan Jalur Gaza sekitar 45 kilometer dari Israel untuk meminta hak kembali ke rumah leluhur mereka di tempat yang saat ini berdiri ‘Negara penjajah Israel’.
Baca: Teliti Israel Jajah Palestina, Amnesty International pakai Pendekatan HAM
Menjelang demonstrasi itu, Israel telah menempatkan ribuan tentaranya serta tank-tank di perbatasan. Aksi damai dan Long March “Kembali ke Palestina” yang terjajah, juga berupaya untuk meningkatkan tekanan pada Israel untuk mencabut blokadenya atas Jalur Gaza.
Pasukan Israel menyerang para demonstran menyebabkan 17 warga Palestina gugur dan sekitar 1.500 orang terluka.
Aksi berjuluk “Great Return March” itu juga didukung oleh semua faksi politik Palestina, yang berulangkali menekankan bahwa itu merupakan demonstrasi damai.*/Nashirul Haq AR