Hidayatullah.com–Seorang jurnalis Palestina telah meninggal karena luka yang dideritanya setelah ditembak dengan amunisi tajam oleh Pasukan Pertahanan Zionis Israel pada demonstrasi ‘Kembali ke Palestina Terjajah’ dua minggu lalu, ujar Kementrian Kesehatan Gaza melaporkan pada Rabu.
Jurnalis foto Ahmad Abu Hussein (25), ditembak di perut dan terluka oleh penembak jitu (sniper) Zionis Israel di tengah-tengah demonstrasi ‘Kembali ke Palestina Terjajah’ minggu ketiga pada 13 April.
Dia merupakan salah satu dari sejumlah jurnalis yang terluka oleh tembakan penembak jitu Israel selama aksi pada Ahad itu dan minggu sebelumnya, menurut laporan Palestinian Journalists’ Syndicate.
Hussein telah diberi izin oleh otoritas untuk menerima perawatan medis ke Ramallah di Tepi Barat. Dia kemudian dipindah ke rumah sakit Sheba dekat Tel Aviv, di mana dia diumumkan meninggal pada Rabu.
Baca: Remaja Tunarungu Palestina Korban Terbaru Serangan Zionis di Gaza
Hussein merupakan jurnalis kedua yang dibunuh oleh penembak jitu Israel sejak demonstrasi dimulai pada 30 Maret.
Puluhan ribu warga Palestina ambil bagian dalam demonstrasi enam minggu yang meminta hak kembali ke tanah leluhur mereka setelah terpaksa lari menyelamatkan diri atau diusir pada 1948 ketika Israel diciptakan.
Yasser Murtaja (30), yang bekerja untuk lembaga Ain Media yang berbasis di Gaza, juga meninggal karena luka-lukanya pada Jumat malam tidak alam setelah ditembak pada 6 April.
Para saksi mata mengatakan dia berada di tengah-tengah para pengunjuk rasa damai, dan jelas-jelas menggenakan rompi pelindung biru yang menandakan dia “pers”.
Menurut Palestinian Journalistsā Syndicate, Murtaja saat itu berdiri 350 meter dari pagar perbatasan namun masih menjadi target peluru tajam penembak jitu Israel.
Saudara laki-lakinya Motazem, juga seorang jurnalis, mengatakan dia berada tepat di samping saudaranya ketika dia ditembak. “Target mereka jelas-jelas para jurnalis,” katanya.
Baca: Jumlah Korban Gugur oleh Sniper Zionis di Gaza menjadi 40 Orang
Penjajah Israel mendapat kritik tajam dunia karena kejahatannya menggunakan peluru tajamnya pada pengunjuk rada damai tak bersenjata. Kepala lembaga pengawas kebebasan pers internasional Reporters without Borders (RSF) menuduh Israel “dengan sengaja menembak” para jurnalis.
“Fotografer Palestina Yasser Mourtaja menggenakan sebuah rompi bertuliskan “Pers”: dia jelas korban dari tembakan yang disengaja,” Christopher Deloire menulis di Twitter.
“RSF mengecam dengan kemarahan penembakan disengaja tentara Israel terhadap para jurnalis.
Kematian Abu Hussein membuat jumlah warga Palestina di Gaza yang terbunuh oleh peluru Israel sejak 30 Maret menjadi 41 orang.*/Nashirul Haq AR