Hidayatullah.com–Saeb Erekat, Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), pada Senin (17/08/2020) mengungkapkan sindiran bahwa Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) telah dibubarkan dan tidak akan pernah bersidang di masa depan, Al-Watan Voice melaporkan.
Berbicara kepada Palestine Radio, Erekat berkata: “Mengapa mereka (Liga Arab dan OKI) (perlu) melakukan sidang jika mereka tidak bersidang atas pelanggaran konstitusi negara?” mencatat bahwa Konstitusi UEA akan berpengaruh pada komitmen agenda umum Arab.
“Saya yakin bahwa organisasi-organisasi ini telah dibubarkan dan ini akan segera menjadi jelas,” katanya, menambahkan: “Jika Sekretaris Liga Arab dan OKI tidak dapat mempertahankan keputusan organisasi mereka, mengapa mereka tetap (ada)? ”
Erekat menekankan bahwa “nasib rakyat Palestina adalah tetap (berada) di tanah ini [Palestina] dan [Perdana Menteri Israel] Netanyahu dan [Penasihat Kepresidenan AS] Kushner membuat pencapaian dengan menikam orang-orang Palestina dari belakang.”
Sebelumnya pada hari Jum’at (14/08/2020), Erekat meminta Ketua Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit untuk mengutuk kesepakatan normalisasi Uni Emirat Arab (UEA) dengan ‘Israel’ atau mengundurkan diri, Quds Press melaporkan.
“Jika dia tidak dapat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk normalisasi UEA-Israel, dia harus mengundurkan diri,” Erekat menginformasikan kepada Palestine TV.
Erekat menyatakan bahwa rakyat Palestina lah yang seharusnya menentukan nasib tanah Palestina, menekankan bahwa kesepakatan normalisasi adalah, “Tusukan di belakang Palestina.”
Dia mengungkapkan bahwa UEA memutuskan hubungannya dengan Palestina pada tahun 2014 dan bahwa dia, “Terkejut dengan kesepakatannya dengan ‘Israel’.”
Ia juga menggambarkan penandatanganan kesepakatan itu sebagai: “Aksesi ke gerakan Zionis.”
Erekat pun menantang UEA:
“Jika Anda adalah negara berdaulat, Anda harus mengklarifikasi tujuan Anda dalam kesepakatan normalisasi dengan ‘Israel’.”
Komentar Erekat muncul beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara UEA dan ‘Israel’ yang ditengahi oleh Washington.
Abu Dhabi mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana pencaplokan Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki. Namun, beberapa pihak percaya upaya normalisasi sesungguhnya telah dimulai selama bertahun-tahun, karena pejabat ‘Israel’ telah melakukan kunjungan resmi ke UEA sebelumnya dan menghadiri konferensi di negara tersebut, Middle East Monitor melaporkan.
Netanyahu mengulangi pada Senin bahwa pencaplokan tidak akan dibatalkan, tetapi hanya ditunda.*