Hidayatullah.com — Pemimpin Mesir, Yordania dan Otoritas Palestina kemarin bersama-sama menolak tindakan ilegal entitas Zionis yang merusak solusi dua negara. Tindakan ilegal ‘Israel’ itu berupa perluasan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang dijajah, perampasan tanah, pembongkaran rumah dan upaya-upaya lain untuk mengubah status quo di Baitul Maqdis.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan antara Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Raja Abdullah II dari Yordania dan Presiden Otoritas Palestina (OP) Mahmoud Abbas di Kairo menekankan pentingnya “penjagaan Hasyimiyah atas situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem, pentingnya melindungi situs ini, serta identitas Arab, Islam dan Kristennya.
“Pertemuan menekankan perlunya mencegah pengusiran warga Palestina dari Lingkungan Yerusalem, terutama Sheikh Jarrah dan Silwan. Serta menghentikan semua tindakan sepihak yang merusak upaya perdamaian, dan solusi dua negara sesuai legitimasi internasional,” kata pernyataan itu.
Al-Sisi dan Raja Abdullah II menegaskan dukungan tegas negara-negara untuk rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang sah dan adil. Juga menekankan memiliki negara merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Ketiga pemimpin bahwa perdamaian yang adil, menyeluruh dan abadi merupakan pilihan strategis dan kebutuhan bagi perdamaian regional dan internasional.*