Hidayatullah.com–Menteri Wakaf dan urusan agama, Ismail Ridhwan menganggap ajakan serta iklan yang dilakukan sejumlah perusahaan Zionis untuk menggelar pesta miras dan musik di pelataran Masjid Raya Ber Seba, dianggap sebuah pelecehan terhadap perasaan kaum muslimin di manapun berada.
Ia menegaskan, tindakan ini merupakan pelanggaran dan kejahatan terhadap hak-hak tempat suci yang harus segera dihentikan dan dihadapi dengan segala kekuatan.
Dalam pernyataanya, Selasa (04/09/2012) dilansir pusat Palestine Informastion Centre (PIC), Ridhwan mengatakan, harus digelar aksi demo di seluruh wilayah Negara-negara Islam dan lainnya untuk mengecam tindakan rasis Zionis yang menunjukan sejauhmana kedengkian dan kebencian Israel bersama seluruh lembaga dan under groundnya terhadap Islam dan kaum muslimin. Ia meminta seluruh anak negeri Palestina di Ber Seba untuk bersatu dan bertahan di dalam Masjid Ber Seba tersebut demi menghalangi aksi tersebut.
Selain itu, menteri wakaf ini meminta pemerintah Islam dan Arab agar mengambil sikap tegas dalam menghadapi Zionis-Israel dan ancamanya dengan memutuskan semua bentuk hubungan dengan Israel, jika acara tersebut jadi digelar di dalam masjid raya.
Pesta Miras di Masjid
Sebelumnya, kemarin, para pemuka masyarakat Palestina dan anggota Knesset hari Ahad (02/09/2012) melancarkan aksi protes menentang festival minuman anggur (wine) yang akan digelar mulai hari Rabu dan Kamis besok di Masjid Bir Sib’a. [baca: Masjid Bir Sib’a Dijadikan Tempat Festival Minuman Beralkohol]
“Mereka tidak membolehkan kami shalat di tempat-tempat suci kami, mereka menindas kami. Mereka melakukan apa saja yang mereka mau dan menyakiti hati kaum Muslim. Pesan macam apa yang mereka sampaikan itu? Bayangkan jika hal seperti itu terjadi di sinagog yahudi,” kata Taleb Al Sana, anggota Knesset keturunan Palestina, dikutip Maan (03/09/2012) dari Haaretz.
Festival minuman anggur yang diselenggarakan Zionis Israel itu akan digelar hari Rabu dan Kamis 05-06 September 2012 ini di lingkungan Masjid Bir Sib’a, sebuah masjid peninggalan zaman Kekhalifahan Utsmani.
Anggota Balad, komunitas pemuka masyarakat Palestina, Jamal Zakhlaka mengatakan bahwa penyelenggaraan festival minuman anggur di lingkungan masjid itu merupakan “tindakan barbar” dan penghinaan terhadap Muslim.*