Hidayatullah.com–Dua serangan militer Israel di Gaza telah membunuh delapan warga Palestina, para pejabat medis mengatakan.
Dua orang di bawah usia 18, sementara empat adalah anggota sayap bersenjata Jihad Islam, demikian menurut kelompok Hamas, sebagaimana dilansir BBC, Selasa (22/3).
Warga sipil yang tewas Mohamed al-Hilou (11 tahun), Yasser al-Hilou (16 tahun), Yasser Hamed al-Hilou (50), dan Mohamed Saber (20).
Israel meminta maaf atas korban sipil, tapi mengatakan akan mempertahankan diri terhadap serangan roket dari Gaza, yang telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Pejuang Hamas menembakkan berondongan roket ke Israel pada hari Sabtu.
Pertempuran Serius
Empat orang tewas, termasuk dua anak, ketika sebuah tank Shell Israel menghantam sebuah rumah di pinggiran Kota Gaza.
Keempat orang itu –termasuk seorang kakek dan dua cucunya– berada di luar bermain sepak bola pada saat itu. 12 orang lainnya yang ada di dalam rumah terluka.
Target militer adalah pejuang Palestina yang telah menembakkan beberapa mortir ke perbatasan, kata militer Israel.
Dalam serangan terpisah, sebuah serangan udara Israel menewaskan empat pejuang di daerah Zeitun Gaza.
Keempat adalah anggota Brigade Al Quds, sayap bersenjata Jihad Islam, kata juru bicara untuk kelompok tersebut mengatakan kepada kantor berita AFP.
Wartawan BBC Jon Donnison di Kota Gaza, mengatakan, ini merupakan pertempuran paling serius sejak serangan besar Israel di jalur pantai antara Desember 2008 dan Januari 2009.
Lebih dari 1.000 warga Gaza kehilangan nyawa mereka selama serangan 22-hari. Tiga belas Israel, termasuk tiga warga sipil, tewas.
Wartawan BBC menambahkan, sayap militan Hamas mengaku bertanggung jawab atas setidaknya selusin dari mortir ditembakkan ke Israel selama akhir pekan.
Korban Israel sebelumnya 17 orang terluka dalam serangan udara Israel di Gaza, mulai Senin (21/3) malam sampai Selasa fajar.*
Keterangan foto: Warga Gaza yang terluka akibat serangan Israel.