Hidayatullah.com—Sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan Uni Emirat Arab (UEA) telah sepakat untuk membangun stadion sepak bola di desa Kafr Qasem – tempat teroris ‘Israel’ membunuh 51 warga Palestina pada tahun 1956. Kesepakatan untuk membangun stadion, lapor harian ‘Israel’ Maariv, telah disepakati antara perusahaan UEA dan Menteri Kerjasama Regional ‘Israel’, Issawi Freij, tulis alaraby.
Menurut media itu, stadion akan dinamai mantan Presiden UEA, Khalifa Bin Zayed dan memiliki kapasitas 8.000 orang, yang sepenuhnya didanai oleh UEA. Menyusul persetujuan dari pejabat UEA, Menteri ‘Israel’ mulai mempersiapkan rencana yang diharapkan akan selesai dalam beberapa bulan mendatang.
Keputusan untuk membangun stadion dikritik tajam oleh pengguna media sosial Palestina. Jurnalis Al-Jazeera Tamer Almisshal, yang berasal dari Gaza, menulis ciutan: “Kejatuhan tidak berdasar! UEA mendanai pembangunan stadion ‘Israel’ di reruntuhan desa Palestina Kafr Qasim, yang menyaksikan pembantaian yang dilakukan oleh penjajah terhadap 51 warga Palestina.”
Kafr Qasim terletak sekitar 20 kilometer sebelah timur Tel Aviv dan merupakan bagian dari wilayah kota dan desa Palestina yang dikenal sebagai “Segitiga Kecil”, yang direbut oleh ‘Israel’ pada tahun 1948. Wilayah ini memiliki populasi sekitar 25.000 orang.
Pada tanggal 29 Oktober 1956, Polisi Perbatasan ‘Israel’ menembaki para petani Palestina yang tidak bersenjata, menewaskan 51 dari mereka, termasuk 23 di bawah usia 18 tahun. Para pelaku dibebaskan kecuali satu orang yang diperintahkan untuk membayar denda sepuluh sen.*