HARI libur sekolah biasanya dimanfaatkan para pelajar untuk berkumpul dengan keluarga. Begitu pun bagi santri di pesantren. Maklum, selama masa sekolah atau mondok, setiap harinya mereka harus tinggal berasrama dan jarang bertemu keluarga.
Tapi tidak selalu demikian bagi 8 santri ini. Adalah Firmansyah (17), Ali Zulfikar (16), Edo Ryan Firdaus (17), Royyan (11), Rayhan (16), Daffa Cubis (12), Arya Sakha (13), Iman (16).
Mereka adalah santri Pesantren Persis Bangil, Pasuruan, Jawa Timur yang hadir dalam Aksi Bela Palestina di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Ahad (17/12/2017) bersama jutaan massa lainnya dari berbagai daerah.
Salah seorang dari mereka, Firman, menyatakan bahwa kehadiran mereka ingin menyuarakan kemerdekaan untuk rakyat Palestina.
“Meski libur setelah Ujian Akhir, tapi ini adalah tuntutan hati dan keimanan kita,” ungkapnya saat ditemui hidayatullah.com usai Aksi Bela Palestina, Ahad siang.
Santri asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini mengaku tertegun dengan semangat dan persatuan umat Islam dalam memperjuangkan hak-hak Palestina.
“Alhamdulillah saya sangat senang ketika seluruh umat Islam bersatu dalam membebaskan rakyat Palestina dari cengkeraman orang kafir,” imbuh santri kelas 3 Madrasah Aliyah (MA) ini.
Baca: Dukung Aksi Bela Palestina, Koki-koki Profesional Buka Dapur Logistik
Sementara itu, Zulfikar, yang merupakan adik kelas Firman mengaku terharu dengan perjuangan umat Islam di dunia dalam membela Palestina.
Lewat hidayatullah.com ia menyampaikan harapan agar kemerdekaan segera diraih dan dirasakan oleh rakyat palestina.
“Palestina memang harus mendapat apa yang dirasakan umat Islam di Indonesia, karena kita itu ibarat satu tubuh; apabila tangannya sakit pasti semuanya ikut juga terasa sakit,” pungkas santri asal Flores, NTT, ini.
Mereka tiba di Jakarta pada Ahad (17/12/2017) dini hari dengan menggunakan transportasi bus dari Surabaya, Jawa Timur.* Ali Muhtadin