Sambungan artikel PERTAMA
Menurut Akif, alasan lain atas sedikitnya kucing di penampungan adalah karena kucing sangat jarang tertabrak kendaraan dan dapat merawat diri mereka sendiri.
“Saya tidak tahu jika mereka lebih pintar atau apa tetapi ada banyak kasus anjing yang tertabrak oleh mobil.”
Pelindung Kucing
Selama berabad-abad Istanbul telah menjadi kota pelabuhan yang berikutnya menjadi tempat perdagangan yang membawa keuntungan tak terhitung bagi kehidupan di kota itu. Tetapi bersandarnya kapan yang datang dari seluruh penjuru dunia juga membawa ancaman mematikan bersama muatan berharga mereka: tikus.
Tikus merupakan pembawa penyakit, terutama wabah. Kucing merupakan senjata terbaik untuk melawan mereka. Itu sendiri berperan besar dalam membentuk ikatan yang erat antara kucing Istanbul dan penduduk kota yang berlangsung hingga hari ini.
Kucing sangat populer di Istanbul sehingga banyak video dan bahkan video dokumenter dibuat tentang mereka.
‘Datang, datanglah siapapun kamu’
Efe mengatakan foto yang menjadi perhatian di sosial media baru-baru ini sebenarnya diambil pada musim dingin lalu dan tidak diposting dalam upaya merubah opini, tetapi dia menyambut efek apapun yang mungkin didapat dengan merubah persepsi Shalah yang berlaku saat ini terhadap umat Islam. Dan kucing-kucing itu akan tetap bertempat di masjid.
“Umat Islam telah dianggap negatif selama bertahun-tahun, dan mereka seringkali distereotipkan sebagai orang jahat dan barbar dalam film, televisi dan dimanapun. Sama seperti gambar-gambar itu yang muncul sebagai kejutan,” kata Efe.
Dia menambahkan: “Tidak ada yang spesial tentang saya yang merawat binatang. Tidak pula Shalah satu anggota jemaah yang membelalak kaget ketika mereka melihat kucing di masjid. Berbelas kasih terhadap semua makhluk hidup menjadi dasar keyakinan kami.”
Efe menfatakan nasihat terkenal dari ulama Sufi Mawlana Jalal-ad Din Rumi yaitu “ayo, datanglah siapapun anda” merupakan contoh sempurna dari berbelas kasih dengan membuka tangan bagi semua. Dia juga percaya bahwa undangannya itu bagi semua makhluk hidup, termasuk tanaman.
Dibangun pada tahun 1594, masjid Aziz Mahmud Hudayi adalah nama masjid yang dipimpin Efe. Tetapi dalam menjangkau masyarakat tidak berhenti sampai disitu. Masjid itu juga membangun dapur umum dalam upaya membagikan makanan bagi orang miskin dan yang membutuhkan.
“Pintj kami terbuka bagi siapapun. Kami memberi makan semua yang lapar. Dari gelandangan, pengungsi sampai siapapun. Itu juga termasuk binatang. Kami tidak akan mengusir makhluk hidup apapun yang memasuki pintu-pintu kami,” kata Efe.*/Nashirul Haq AR