Hidayatullah.com—Apakah Anda diantara orang yang gemar mendengarkan musik metal? Berhati-hatilah karena mendengar musik metal cenderung alami depresi.
Seorang warga negara Australia bernama Dr. Katrina McFerran tahun 2011 pernah meneliti sebuah fakta yang mencengangkan bahwa mendengarkan musik metal bisa mengalami kecenderungan depresi dan/atau menggunakan musik tersebut untuk hal-hal yang negatif.
“Kebanyakan dari anak muda mendengarkan musik untuk hal-hal yang positif; yaitu memblokir kebisingan, menaikkan mood atau untuk mendapatkan energinya kembali pada saat berolahraga, tapi anak-anak muda pada resiko depresi akan cenderung suka mendengarkan musik, khususnya musik heavy metal, dengan cara yang negative,” demikian ujar ilmuwan perempuan yang bekerja sebagai peneliti di University of Melbourne dikutip heraldsun.com.au.
Dalam survey ini, Katrina mewawancarai 50 anak muda antara umur 13 sampai 18 tahun, dan didukung oleh survey nasional meneliti 1000 pendengar musik metal.
“Contoh-contoh dari ini adalah ketika seseorang mendengarkan lagu yang sama dari musik heavy metal terus menerus dan tidak mendengarkan musik-musik lainnya. Mereka melakukan ini untuk mengisolasi diri mereka atau lari dari kenyataan. Jika perilaku ini berkelanjutan sampai kurun waktu tertentu kemudian ini bisa mengindikasi bahwa anak muda itu sedang tersiksa dengan depresi atau keinginannya sendiri, dan yang terburuk, bisa mengakibatkan keinginan untuk bunuh diri,” tambah Katrina.
Penelitian ini sempat mendapat kecaman dari para metalhead di seluruh dunia saat diberitakan melalui media-media musik metal secara online. Padahal bisa saja penelitian ini benar melihat banyaknya fakta bahwa musisi-musisi kelas dunia mati bunuh diri, depresi yang berlebihan, kecanduan narkoba, dan puluhan tindakan kriminal lainnya.*