Hidayatullah.com—Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadakan diskusi resmi pertamanya tentang dampak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) apa pun minggu ini, di New York.
Pembahasan masalah ini dipimpin Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly pada hari Selasa (18/7/2023) kutip Reuters.
Inggris, yang juga Presiden Dewan Keamanan PBB, juga menyerukan dialog internasional tentang dampak AI terhadap perdamaian dan keamanan global.
Hingga saat ini, pemerintahan di seluruh dunia sedang mempertimbangkan cara-cara untuk mengurangi bahaya teknologi AI, yang dapat mengubah tatanan ekonomi global dan keamanan internasional.
Giliran Inggris sebagai Ketua Dewan Keamanan PBB dimulai bulan ini dan negara tersebut ingin memainkan peran kepemimpinan global dalam regulasi AI.
Juni lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendukung usulan beberapa eksekutif intelijen buatan untuk membuat pengawas AI internasional seperti Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi sorotan berbagai pihak belakangan ini. Sorotan bahkan datang dari pelaku industri teknologi itu sendiri.
Bill Gates percaya bahwa AI akan berdampak besar pada tenaga kerja. Studi McKinsey Global Institute menemukan bahwa hingga 800 juta pekerjaan dapat hilang akibat otomatisasi pada tahun 2030. Bahkan World Economic Forum memperkirakan, hingga tahun 2025 akan ada sekitar 85 juta pekerjaan tergantikan AI. Namun dalam periode yang sama, laporan itu juga menyebut AI juga akan mendorong penciptaan 97 juta lapangan kerja baru. *