Hidayatullah.com–Anak-anak dari ibu yang bekerja secara signifikan lebih mungkin mengalami masalah kesehatan, termasuk asma dan kecelakaan, daripada anak-anak dari ibu yang tidak bekerja di luar rumah, demikian sebuah penelitian terbaru dari North Carolina State University.
Sebuah studi kesehatan tehadap 90.000 anak sekolah ditemukan bahwa mereka yang ibunya bekerja cenderung sering masuk rumah sakit, dengan diagnosa menderita asma, penyakit tulang atau keracunan.
Dalam penelitian yang dilakukan Melinda Sandler Morrill ini, menyebutkan kurangnya pengawasan dianggap salah satu alasan utama yang menjadi penyebabnya.
Menurut Morrill, dirinya tidak sedang membuat peniliaian tentang keputusan ibu untuk bekerja atau tidak. Namun ia menasehati, sebaiknya para ibu berfikir ulang ketika akan memutuskan bekerja di luar rumah.
“Tapi, penting bahwa kita sadar biaya dan manfaat yang terkait dengan keputusan seorang ibu untuk bekerja,” ujar asisten peneliti profesor ilmu ekonomi di NC State ini.
Penelitian ini mengamati kesehatan anak usia sekolah yang memiliki minimal satu saudara muda. Ketika seorang ibu bekerja, studi ini menemukan, ada peningkatan 200 persen yang beresiko pada anak yang merugikan kesehatan. Di antaranya adalah tiga resiko berbeda: rawat inap semalam, episode asma, dan luka-luka atau keracunan.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa rata-rata, anak-anak memiliki hasil kesehatan yang lebih baik bila ibu bekerja. Temuan mereka telah dikaitkan dengan faktor-faktor seperti peningkatan pendapatan, ketersediaan asuransi kesehatan dan peningkatan harga diri ibu.
Karena itulah menyikapi survei yang dirilis dalam Journal laporan Ekonomi Kesehatan tersebut, para peneliti AS menyarankan agar ibu-ibu yang bekerja hendaknya sebaik mungkin memanfaatkan waktu dengan anak-anak – menyeimbangkan antara tuntutan rumah dan kantor.
Kendati demikian Dr Sandler Morrill, dari North Carolina State University, mengatakan hal itu bukanlah satu hal perlu dikhawatirkan. Menurutnya, Ibu yang bekerja mungkin merasa bersalah telah meninggalkan anak-anak mereka untuk bekerja, karena itulah kendati dalam masalah yang relatif sepele, mereka segera mencari bantuan medis.
Morrill juga mengajak agar semua orang memberi support “Kita perlu memberikan lebih banyak dukungan untuk ibu yang bekerja dan memberikan simpati lebih untuk situasi mereka.”
Dalam penelitian ini, tim memeriksa 20 tahun data sekitar 89.000 anak-anak dari Survai Wawancara Kesehatan Nasional CDC. Data diangkat antara 1985 dan 2004. Penelitian dibiayai Badan Penelitian Kesehatan dan Kualitas, yang berada di bawah US Department of Health and Human Services.*