Hidayatullah.com—Apakah jadwal hidup Anda sehari-hari mulai terlihat jenuh atau membosankan? Tak ada salahnya mengambil cuti dan berlibur.Boleh jadi dengan aktivitas berlibur, kehidupan Anda kembali menyenangkan dan bermanfaat.
Baru-baru ini, penelitian tim Baylor College of Medicine, Amerika Serikat, menemukan, liburan membuat orang tampak lebih muda.
Peneliti David Eagleman mengatakan, pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi dan eksotis memicu otak untuk merasakan dunia seperti pada otak anak-anak.
”Perjalanan ke tempat yang tidak biasa akan memberi efek ‘meremajakan’ selama 1-2 pekan,” ujarnya.
Seperti dimuat laman mediaindonesia, selain memperkaya pengalaman dan perspektif, liburan juga diyakini memberi keuntungan intelektual karena bisa mengembangkan kreativitas. Namun, manfaat liburan itu akan sia-sia jika kita tidak berinteraksi dengan orang lain, misalnya hanya menonton televisi.
Sebelum temuan ini, dr Natasha Withers dari One Medical Group di New York juga pernah menyampaikan, istirahat dan relaksasai bagus mengusir stress dan penat.
“Istirahat, relaksasi, dan pengurangan stres sangat penting untuk kesejahteraan dan kesehatan. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan sehari-hari, seperti olahraga dan meditasi, tetapi liburan merupakan bagian penting yang perlu dilakukan,” katanya dikutip ABC News.
Withers menyatakan bahwa aktivitas berlibur selain bisa mengusir stres juga mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
“Kita juga tahu bahwa pikiran yang sehat membantu proses penyembuhan, sehingga beristirahat. Membuat pikiran rileks dapat membantu tubuh menyembuhkan penyakit lebih baik,” kata Withers dikutip ABC News.
Dampak liburan juga mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Francine Lederer, seorang psikolog klinis di Los Angeles yang mengkhususkan diri sebagai pakar pengendali stres dan manajemen hubungan menyatakan, “Kebanyakan orang memiliki perspektif hidup yang lebih baik dan termotivasi untuk mencapai tujuan mereka setelah liburan, bahkan jika itu hanya dilakukan selama 24-jam.”
Psikolog klinis Deborah Mulhern Bethesda, juga telah menemukan bahwa orang yang tidak mengambil cukup waktu untuk bersantai, mungkin merasa sulit untuk bersantai di masa depan.
“Tanpa waktu dan kesempatan untuk melakukan hal ini, koneksi saraf yang menghasilkan perasaan tenang dan damai menjadi lemah, sehingga lebih sulit untuk beralih mengurangi stres,” ujar Mulhern. Nah, ambil cuti dan segeralah berlibur!*