Hidayatullah.com–Dua sahabat mencoba bercanda di situs dagang elektronik e-Bay. Moses Lam dan Troy Paquette memasukkan udara dalam sebuah paket dan menjualnya pada harga beberapa sen.
Setahun kemudian, Lam dan Paquette melalui perusahaan mereka Vitalitas Air sedang gigih memenuhi permintaan rakyat China yang membeli produk mereka: udara segar dari Pegunungan Rocky kemasan.

Botol udara berkapasitas 7.7 liter misalnya dijual pada harga 100 yuan (RM67). Harga ini 50 kali lebih mahal dibandingkan sebotol air mineral di China.
“Pengiriman 500 botol pertama kami habis terjual dalam waktu empat hari,” ujar Lam dalam wawancara telepon dikutip The Telegraph.
Kebanyakan pelanggan perusahaan yang berbasis di Edmonton itu datang dari timur laut dan selatan China, yang sudah biasa menerima peringatan polusi.
China kini berhadapan dengan polusi udara yang kritis. Selasa lalu, kantor berita Xinhua memperbarui akun Twitter dengan menampilkan gambar kota Shanghai yang hampir lenyap ditelan kabut.
Menurut Harrison, Wakil Vitalitas Air di China, kebanyakan pembeli adalah golongan wanita berpenghasilan tinggi yang membeli pasokan udara segar kepada keluarga atau menjadikannya sebagai hadiah.
“Di China, udara segar merupakan satu kemewahan,” ujar Wang.*