Hidayatullah.com—Sebuah kasus telah dilaporkan dari distrik Balrampur, Chhattisgarh, India, di mana seorang pria berusia 40 tahun menderita pendarahan otak, yang diyakini dipicu oleh volume musik DJ yang sangat tinggi di dekatnya.
Kejadian yang tidak biasa ini membuat dokter bingung, terutama karena pria itu tidak memiliki kondisi medis sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, cedera fisik, atau riwayat penyakit, lapor Time of India.
Pria tersebut tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi atau komplikasi kesehatan lainnya, menyoroti potensi risiko kesehatan yang terkait dengan paparan kebisingan dalam waktu lama.
Menurut surat kabar Times of India, insiden itu terjadi minggu lalu ketika Sanjay Jaiswal, seorang warga distrik Balrampur di Chhattisgarh, sedang membantu memuat peralatan ke dalam kendaraan penyiar.
Dia merasa pusing dan memutuskan untuk pulang. Namun, pada sore hari di hari yang sama, kondisinya memburuk dan dia mulai menderita sakit kepala dan muntah-muntah.
Keesokan paginya, Jaiswal mencari bantuan medis di Ambikapur Government Medical College. Dr Shailendra Gupta, seorang Associate Professor dari Departemen THT di Government Medical College di Ambikapur, menemukan adanya gumpalan darah di bagian belakang otak Jaiswal.
Dokter memeriksa Jaiswal dan merekomendasikan Pemindaian Computed Tomography (CT). Pemindaian tersebut mengungkap adanya bekuan darah di daerah oksipital otak, yang disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah.
Biasanya, pendarahan tersebut dikaitkan dengan tekanan darah tinggi atau trauma, tetapi Jaiswal tidak menunjukkan tanda-tanda tersebut. Tekanan darahnya normal, dan ia tidak memiliki riwayat cedera.
Awalnya enggan memberikan keterangan, Jaiswal akhirnya mengungkapkan bahwa ia telah membantu memuat peralatan di dekat alunan musik DJ yang keras ketika ia mulai merasa pusing.
Pengakuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan profesional medis, khususnya tentang potensi dampak kebisingan yang berlebihan terhadap kesehatan otak. Sementara Dr. Gupta mencatat kemungkinan bahwa musik DJ yang keras mungkin berkontribusi terhadap pendarahan, ia merujuk Jaiswal ke fasilitas yang lebih tinggi untuk perawatan lebih lanjut karena keseriusan kondisinya.
Dr. Gupta menyoroti potensi bahaya paparan kebisingan yang keras dalam waktu lama, merujuk pada sebuah studi tahun 2022 terhadap personel lalu lintas yang secara teratur terpapar pada tingkat kebisingan yang tinggi.
Studi tersebut menemukan bahwa banyak peserta menderita gangguan pendengaran, tekanan darah tinggi, dan mudah tersinggung.*