Hidayatullah.com– Selama setengah tahun ini, periode Januari-Juli 2019, terdapat 24 orang pengidap HIV/AIDS didominasi lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kelompok LSL adalah komponen penyebaran virus HIV. Selain LSL, ada kelompok waria dan wanita pekerja seks yang sama-sama berpotensi menularkan penyakit tersebut.
Menurut Dinkes Kendari, dari ke-24 orang pengidap HIV itu, sebanyak 12 orang merupakan homoseksual/LSL, 2 orang ibu rumah tangga (IRT), 8 orang hetero, dan 2 orang bisex.
Kadiskes Kendari drg Rahminingrum pada Senin (30/09/2019) mengatakan, data tersebut dikumpulkan Dinkes dari dua tempat pemeriksaan HIV, yaitu di RSUD Kota Kendari dan Puskesmas Lepo-Lepo, Kota Kendari.
Untuk menekan penularan HIV/AIDS, drg Rahminingrum mengimbau kepada setiap pelaku homoseksual agar bisa kembali kepada kodratnya masing-masing. Sebab, jelasnya, semua yang mengubah kodratnya memiliki beresiko.
Baca: RUU KUHP, Penggiat Keluarga Dorong DPR Masukkan Pasal Homoseksual
Sebagaimana diketahui, HIV merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Ia pun menerangkan bahwa HIV tumbuh dan hidup di empat cairan tubuh. Yaitu, darah orang yang telah terinfeksi, cairan sperma orang yang positif HIV, cairan vagina, dan air susu dari ibu yang sudah positif terkena HIV.
Disayangkan, kecenderungan di dunia nyata sudah banyak perilaku Lesbi, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang seolah-olah merasa aman kalau pelaku tersebut berhubungan sesama jenis.
“Justru penyakit mengancam mereka, kalau mereka melakukan hubungan intim katakanlah oral seks, ada luka, dan jika darah ketemu darah maka HIV itu bisa langsung tertular,” terangnya kutip Antara.
Ia pun menilai, meningkatkannya penyakit HIV dipengaruhi banyaknya tempat-tempat hiburan malam tersentralisir yang ada di Kota Kendari.*