Hidayatullah.com–Selfie atau memotret diri sendiri memang lagi booming. Saking boomingnya, seorang remaja Inggris bernama Danny Bowman sampai kecanduan. Setiap hari dia menghabiskan sepuluh jam hanya untuk jeprat-jepret wajah sendiri.
Sedikit-dikit jepret, sebentar-sebentar klik. Kalau tidak bisa mendapatkan potret terbaik, dia begitu putus asa sampai ingin bunuh diri. “Saya kehilangan teman, pendidikan saya, kesehatan saya, dan hidup saya,” ungkap Danny dalam pengakuan kepada Daily Mirror.
Satu-satunya hal yang dipedulikan remaja 19 tahun tersebut adalah handphone. Sepanjang hari Danny menjepret lebih dari 200 gambar untuk mencari foto terbaik. Yang dicari Danny memang kepuasan.
Dia menghabiskan sekitar 10 jam setiap hari untuk mengambil gambar-gambar dirinya. Saat kecanduannya semakin memburuk itulah menyebabkan dirinya memutuskan berhenti sekolah dan tidak meninggalkan rumah selama enam bulan.
Demi membuat dirinya terlihat lebih fotogenik di kamera, Danny mencoba menguruskan tubuhnya hingga 13 kg. Ketika orang tuanya berusaha untuk menghentikannya, dia malah bertindak agresif dan membahayakan dirinya. Pada akhirnya, upaya untuk menyembuhkan dirinya dari penyakit kecanduan selfie itu membuat Danny overdosis obat-obatan.
“Saya terus-menerus mencoba mengambil selfie yang sempurna, dan ketika saya sadar bahwa saya tidak bisa, saya ingin mati,” katanya kepada TV Daybreak.
Berkaca pada pengalamannya, Danny menyarankan agar orang tidak terlalu kecanduan pada selfie. “Ini problem nyata seperti obat-obatan, alkohol, atau judi,” ujarnya.
Sebab, begitu foto selfie tersebut diunggah lewat Facebook atau Twitter, itu berada pada lintasan yang sulit dikontrol. “Misi kita berubah menjadi cari pengakuan. Dan itu sangat bikin kecanduan,” tambah Danny.
Selama tujuh bulan terakhir ini Danny harus ditangani psikiater. Sebab, keinginannya untuk ber-selfie ria sudah masuk tahap gangguan jiwa. “Yang dialami Danny ini memang ekstrem,” kata Dr David Veal yang menangani Danny. Bagi banyak orang, kecanduan itu sudah berlebihan dan kerap memicu bunuh diri.
Sejak era smartphone yang bisa gampang ambil gambar dalam jarak dekat secara apik, tren selfie memang terus meroket. Saking populernya, selfie menjadi word of the year kamus Oxford tahun lalu.
Tidak tanggung-tanggung peminat selfie juga pemimpin negara. Ketika bertemu pada acara misa kenangan untuk Nelson Mandela di Afrika Selatan, Presiden AS Barack Obama, Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt, dan Perdana Menteri Inggris David Cameron, ‘narsis’ berfoto ria yang diambil sendiri dengan menggunakan telepon pintar. Barangkali selfie yang dilakukan pemimpin negara besar itu adalah yang paling terkenal di dunia.
Tentu saja ketiga pemimpin dunia tersebut kemudian lantas menuai komentar-komentar atas ulahnya berfoto ria karena hal itu dilakukan di tengah-tengah misa kenangan untuk Nelson Mandela pada Selasa 10 Desember tersebut.*