Nabi Muhammad mengulang-ulang ucapan “Aku berwasiat pada kalian agar bersikap baiklah terhadap wanita,” dalam pidato terakhirnya
Hidayatullah.com | TERMASUK kesempurnaan agama Islam adalah bahwa Islam memuliakan wanita Muslimah dan memberikan penjagaan terbaik pada mereka serta memerhatikan hak-haknya. Islam memperingatkan dengan keras agar tidak menyakiti dan menzalimi wanita.
Tahukah kamu bahwa yang pertama kali tinggal di Masjidil Haram adalah wanita. la adalah ibunda kita, Siti Hajar, istri Nabi lbrahim a.s. Tahukah kamu bahwa yang pertama kali beriman kepada Rasulullah ﷺ adalah wanita. la adalah istri Nabi ﷺ., Siti Khadijah r.a.
Tahukah kamus bahwa darah yang pertama kali tumpah di jalan Allah SWT adalah darah wanita. la adalah syahidah Sumayyah, ibu dari Ammar bin Yasir. Tahukah engkau Allah Subhaanaahu wa Ta aala menurunkan Al-Qur’an dan di dalamnya ada surah bernama wanita (an-Nisaa).
Itulah surah ke-4 dan surah terpanjang ke-4 dalam Al-Qur’an, ada 176 ayat setelah al-Baqarah 286 ayat, al-A’raf 206 ayat, dan Ali Imraan 200 ayat. Sementara itu, surah ar-Rijal (laki-laki) tidak kita temukan di dalam 114 surah.
Inilah wasiat nabi untuk berlaku baik pada wanita
Nabi ﷺ bersabda, “Aku berwasiat pada kalian agar bersikap baiklah terhadap wanita.” Itulah kalimat yang diulang-ulang hingga tiga kali dalam khutbah perpisahannya (wada’) sebelum Nabi ﷺ meninggalkan kita semua selamanya.
Tahukah kamu Nabi ﷺ. bersabda, “Siapa yang memiliki tiga anak wanita lalu mendidiknya dan berhasil baik dalam pendidikannya maka itu akan menjadi pembebas baginya dari api neraka. Sahabat bertanya, Bagaimana jika hanya dua anak wanita saja, ya Rasulullah? Jawab Nabi ﷺ. Dua anak wanita pun bisa. Kata sahabat lagi, Bagaimana bila hanya satu anak wanita saja, Baginda Rasul? Jawab Nabi ﷺ, “Satu anak wanita pun juga bisa.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ ، فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَىْءٍ فِى الضِّلَعِ أَعْلاَهُ ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
“Berbuat baiklah pada para wanita. Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk. Yang namanya tulang rusuk, bagian atasnya itu bengkok. Jika engkau mencoba untuk meluruskannya (dengan kasar), engkau akan mematahkannya. Jika engkau membiarkannya, tetap saja tulang tersebut bengkok. Berbuat baiklah pada para wanita.” (HR. Bukhari, no. 3331 dan Muslim, no. 1468)
Imam Al-Ghazali-seperti dikutip dalam Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan karya Muhammad Fu’ad Abdul-Baqi’, h. 194 berkata, “Salah satu kewajiban suami terhadap istri adalah memperlakukannya dengan baik. Perlakuan baik kepadanya bukan hanya tidak menyakitinya, melainkan juga besabar atas perilaku buruk, kelambanan, dan kemarahannya untuk meneladani Rasulullah ﷺ. Ketahuilah bahwa ada istri beliau yang mengejek beliau dengan mengulang perkataannya dan ada pula yang tidak memedulikan beliau hingga malam. Lebih dari itu, laki-laki dapat lebih bersabar atas perilaku buruk istri dengan humor yang bias menyenangkan hatinya.”
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
إِنِّيْ أُحَرِّجُ عَلَيْكُمْ حَقَّ الضَّعِيْفَيْنِ: اَلْيَتِيْمِ وَالْمَرْأَةِ.
“Sesungguhnya aku mengkhawatirkan hak dua orang yang lemah atas kalian: anak yatim dan wanita.” (HR: Ibnu Majah).
Hadis ini memperingatkan perlakuan buruk terhadap perempuan, sebagaimana terhadap anak yatim. Hadis ini juga mengumpamakan perempuan dengan orang yang lemah dan tertawan, serta menjelaskan bagaimana syariat Islam mengharamkan sikap aniaya kepada keduanya.
Selain mengumpamakan perempuan dengan orang lemah yang tidak berdaya, Rasulullah ﷺ juga mengumpamakan orang yang telah berumah tangga dengan orang yang tertawan. Beliau juga bersabda, “Janganlah mencari-cari alasan untuk menyakiti mereka.”
Ciri mukmin terbaik adalah baik memperlakukan istri
Rasulullah ﷺ bersabda orang Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik pada istrinya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap para istrinya.“ (HR. Tirmidzi)
Hadis di atas menegaskan bahwa orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Salah satu akhlak mulia adalah bersikap baik kepada istri, sebagaimana diperintahkan oleh Al-Quran, dan pergaulilah mereka (istri-istri) dengan cara yang makruf.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَحِلُّ لَـكُمۡ اَنۡ تَرِثُوا النِّسَآءَ كَرۡهًا ؕ وَلَا تَعۡضُلُوۡهُنَّ لِتَذۡهَبُوۡا بِبَعۡضِ مَاۤ اٰتَيۡتُمُوۡهُنَّ اِلَّاۤ اَنۡ يَّاۡتِيۡنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوۡهُنَّ بِالۡمَعۡرُوۡفِ ۚ فَاِنۡ كَرِهۡتُمُوۡهُنَّ فَعَسٰۤى اَنۡ تَكۡرَهُوۡا شَيۡــًٔـا وَّيَجۡعَلَ اللّٰهُ فِيۡهِ خَيۡرًا كَثِيۡرًا
“Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” (QS: An-Nisa [4]: 19).
Wanita sholihah perhiasan terbaik
Nabi Muhammad ﷺ bersabda;
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ،
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar).*