AL HAFIDZ IBNU KATSIR menukil sebuah kisah berkenaan dengan surat An Naml ayat 62 yang artinya,”Bukankah Dia (Allah) yang menjawab doa orang yang berada dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya.”
Al Hafidz Ibnu Katsir menukil dari Al Hafidz Ibnu Asakir, bahwa beliau mengisahkan, ada seorang laki-laki yang menyewakan baghalnya dari Damaskus menuju Az Zabadani. Suatu saat seorang laki-laki menyewa baghalnya melalui jalan yang tidak biasa digunakan manusia. Menurut laki-laki itu melalaui jalan itu jarak yang ditempuh lebih dekat. Pemilik baghal pun menolak dan menyatakan bahwa ia tidak pernah melalui jalan itu. Namun si penyewa tetap bersikeras bahwa dengan melalui jalan itu jarak yang ditempuh lebih dekat dan akhirnya mereka berdua melalui jalan tersebut.
Akhirnya sampailah keduanya di depan jurang dalam yang di dalamnya banyak mayat. Si penyewa baghal pun menyuruh berhenti pemilik baghal dengan menghunus sebulah pisau. Pemilik baghal pun lari untuk menyelamatkan diri, namun si penyewa mengejarnya. “Ambil baghal itu untukmu!” Pemilik baghal berkata, namun orang yang mengejarnya mengatakan,”Ia memang milikku dan aku ingin membunuhmu!” Si pemilik baghal berusaha mengingatkan dosa kepada laki-laki yang mengejarnya namun tidak ada hasilnya. Akhirnya si pemilik baghal pun menyerah.
Namun sebelum dibunuh si pemilik baghal meminta waktu untuk melaksanakan shalat dua rakaat. Laki-laki yang hendak membunuhnya pun mengizinkan, “Kamu boleh mengerjakannya cepat lakukan!”
Karena katakutannya, saat shalat si pemilik baghal tidak ingat surat-surat Al Qur`an yang telah ia hafal hingga ia hanya berdiri dengan kebingungan. Laki-laki yang hendak membunuhnya pun mengatakan,”Ayo cepat!”
Tiba-tiba Allah menggerakkan lisan si pemilik baghal hingga akhirnya ia mengucap ayat 62 dari surat An Naml yang artinya,”Bukankah Dia (Allah) yang menjawab doa orang yang berada dalam kesulitan apa bila dia berdoa kepada-Nya.”
Setelah itu si pemilik baghal melihat seorang penunggang kuda di balik jurang yang membawa busur panah. Kemudian laki-laki melontarkan panah ke arah orang yang menghunus pisau, hingga tepat mengenai jantungnya, hingga ia tewas seketika.
Si pemilik baghal pun bertanya kepada pelontar panah,”Demi Allah siapa Anda?” Ia pun menjawab,”Saya adalah hamba Dia yang menjawab doa orang yang berada dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya.” (Tafsir Al Qur`an Al Adzim, 3/371)/Hidayatullah.com