FATH AL MAUSHILI memiliki seorang istri yang dikenal dengan kesebarannya. Suatu saat istri beliau terjatuh dan kuku jarinya pecah hingga menyebabkan luka, namun ia malah tertawa dengan keadaan seperti itu.
Hal itu yang menyebabkan orang yang disekitarnya bertanya terheran-heran,”Apakah engkau tidak merasa sakit?!”
Istri Fath Al Maushili pun menjawab,”Sesungguhnya nikmatnya pahala karena luka ini menghilangkan rasa sakitnya dari hatiku.” (Ihya’ Ulumuddin, 12/2189)
Demikianlah keajaiaban amalan sabar di saat tertimpa musibah, ia akan meringankan musibah tersebut. Berbeda keadaanya jika suatu musibah dihadapi dengan tanpa kesabaran, hal justru akan membuat musibah terasa lebih berat.