PARA Salaf memiliki tradsis meletakkan thayalis (kain berwarna hujau yang biasa ditaruh di atas pundak) di atas kepala mereka ketika bepergian ke laur rumah termasuk ke pasar, karena hal itu menjaga pandangan mereka. Dengan meletakkan kain di atas kepala, maka mereka terbantu untuk menundukkan pandangan, dan perlu berpayah-payah untuk melihat ke atas, karena tertutup oleh kain.
Tradisi itu ditiru oleh para sufi, dimana mereka tidak keluar ke pasar kecuali dengan memakai thayalis di atas kepala mereka dan tidak melepasnya kecuali setelah sampai di rumah. Imam As Suyuthi sendiri memiliki karya khusus mengenai hal ini dengan nama Al Ahadits Al Hisan fi Ma Warada fi Ath Thailasan.
Syeikh Madyan pernah memiliki murid yang keluar ke pasar dengan tanpa memakai thailasan, dia pun melihat kendi khmar lalu memecahkanya. Setelah itu, Syeikh Madyan pun memutuskan hubungan dengan sang murid tersebut, dan ketika ditanya Syeikh Madyan mengatakan,”Aku menjauhkannya bukan karena ia memecahkan kendi khamr namun karena ia keluar dengan tanpa memakai thaisalan…” (Lawaqih Al Anwar Al Qudsiyah, hal. 323-324)