MUHAMMAD BIN KHAFIF adalah seorang ulama shalih lagi perawi hadits. Suatu saat sejumlah sahabat beliau datang berkunjung, namun dari mereka ada yang menderita sakit perut. Muhammad bin Khafif pun berkhidmat untuk merawatnya sepanjang malam.
Namun suatu saat Muhammad bin Khafif lalai karena mengantuk, hingga sang sahabat pun mengatakan kepadanya, ”Engkau tidur! Laknat Allah atasmu!”
Setelah peristiwa itu, ada yang bertanya kepada Muhammad bin Khafif mengenai perasaannya saat dikatakan kepadanya, “Laknat Allah atasmu!” Muhammad bin Khafif pun menjawab, ”Seperti perkataannya, ’Semoga Allah merahmatimu’.”. (Thabaqat Al Auliya, hal. 347)
Para ulama menyatakan, bahwa tanda-tanda keikhlasan seseorang adalah antara pujian dan celaan baginya memiliki derajat yang sama.*