Hidayatullah.com–Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman menegaskan Saudi akan memperoleh bom nuklir jika Iran mengembangkan senjata pemusnah massal itu.
Putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini menegaskan komentar yang pernah dia buat soal sosok Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei yang dia anggap sebagai Hitler baru di Timur Tengah.
Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi CBS yang disiarkan Kamis (15/3/2018), pria yang juga kerap dipanggil MBS ini menyebut soal senjata nuklir Iran. MBS menekankan, jika Iran memiliki senjata nuklir maka Arab Saudi juga akan mengikuti langkah tersebut.
“Arab Saudi tak pernah menginginkan untuk memiliki senjata nuklir, tetapi jika Iran mengembangkan senjata nuklir, tanpa ragu kami akan mengikuti sesegera mungkin,” ujar Pangeran MBS yang petikan wawancaranya ditayangkan dalam program “CBS This Morning“.
Pangeran yang dikenal dengan singkatan MBS melayani wawancara dengan jurnalis Norah O’Donnell dalam program “60 Minute” di stasiuns CBS.
Pangeran berusia 32 tahun itu kemudian menyamakan pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai “Hitler baru” karena keinginannya untuk melebarkan pengaruh.
“Dia (Khamenei) ingin menciptakan proyeknya sendiri di Timur Tengah, amat mirip dengan Hitler yang selalu ingin memperluas kekuasaannya setiap waktu,” kata dia.
Baca: Pangeran Saudi Tolak Dialog, Sindir Iran Berambisi Kuasai Dunia Islam
“Banyak negara di dunia dan Eropa tak menyadari betapa berbahayanya Hitler hingga dia berbuat sesuatu. Saya tak ingin hal semacam itu terjadi di Timur Tengah,” tambah MBS.
Menurut rencana, hasil wawancara CBS dengan Pangeran Mohammad bin Salman akan ditayangkan dalam program “60 Minutes” pada Ahad (18/3/2018).
Wawancara itu akan disiarkan dua hari sebelum Pangeran Mohammad bin Salman dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.*