Hidayatullah.com— Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) mengirim ucapan duka cita kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) setelah gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Gempa kuat itu menewaskan lebih dari 103 orang pada Selasa, dengan tim penyelamat mencari korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan di tengah serangkaian gempa susulan.
Dalam sebuah telegram, Raja Salman menyampaikan “belasungkawa terdalam dan simpati yang tulus” kepada Joko Widodo, keluarga korban tewas, dan Indonesia. Dia juga berdoa agar Tuhan memberikan pemulihan yang cepat kepada yang terluka. Pangeran Mohammed juga mengirimkan kabel belasungkawa di mana dia menyatakan simpatinya kepada keluarga para korban.
Pusat gempa berkekuatan 5,6 itu berada di dekat kota Cianjur di pegunungan Jawa Barat, sekitar 75 kilometer tenggara ibu kota, Jakarta. Wilayah ini adalah rumah bagi lebih dari 2,5 juta orang.
Data BPBD Pusat per Selasa (22/11/2022) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan, terdapat 326 luka-luka, mayoritas patah tulang karena mengalami benturan atau tertimpa reruntuhan.
Diduga masih ada warga yang terperangkap dalam timbunan atau reruntuhan, sehingga dimungkinkan jumlah korban bertambah. Selain itu, tercatat pula 13.784 pengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian.
Rumah penduduk yang rusak skala 60 – 100 persen sebanyak 2.345 unit rumah, serta tiga ruas jalan terisolir dengan lima unit mobil yang terperangkap. “Kejadian sekitar pukul 13.20 WIB ini dari keterangan warga, gempa berlangsung tidak lama hanya 30 detikan. Kekuatan Magnitudo 5,6, skala sedang, tapi daya rusaknya luar biasa. Tercatat 2.345 unit rumah rusak (berat),” ujar Emil, panggilan Ridwan Kamil.
Akibat gempa, listrik mayoritas di Cianjur padam, dari tiga gardu induk baru 20 persen yang bisa hidup lagi. Pihak PLN sudah menyampaikan akan bekerja keras maksimal dalam tiga hari seluruh wilayah terdampak kembali menyala.
Infrastruktur air juga terkendala karena pipa-pipa PDAM banyak tergeser jauh, sehingga dalam seminggu ke depan akses air bersih menjadi terbatas. “Kita siapkan solusinya, tangki-tangki air di berbagai titik diperbantukan yang berasal dari sumber air di Sukabumi, juga Bandung,” ungkapnya.*