Setelah lebih dari 1400 tahun, studi ilmiah modern telah menunjukkan efek menguntungkan posisi lateral decubitus kanan (tidur miring ke kanan) pada jantung
Hidayatullah.com | SEMUA orang orang ingin tidur malam yang nyenyak , tetapi posisi tidur yang Anda pilih dapat memengaruhi seberapa nyenyak malam Anda — dan bagaimana tubuh Anda terasa keesokan harinya.
Tidur yang berkualitas merupakan komponen utama kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan. Tanpa istirahat yang cukup , kebanyakan orang merasa lelah dan kurang mampu mengatasi stres sehari-hari. Masalah tidur kronis juga dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang kita dan meningkatkan risiko penyakit, termasuk penyakit jantung dan diabetes tipe.
Banyak faktor yang memengaruhi kualitas tidur kita, termasuk kecemasan, kondisi kesehatan, obat-obatan, nyeri kronis, dan gangguan tidur. Posisi tidur juga dapat memengaruhi kualitas tidur Anda.
Misalnya, tidur telentang dapat memperburuk gejala sleep apnea atau berpotensi menyebabkan kekakuan punggung jika tulang belakang Anda tidak tertopang dengan baik. Posisi tidur yang sehat meningkatkan keselarasan tulang belakang yang tepat dan mendukung tidur restoratif [4] .
Menurut Chester Wu , MD, seorang psikiater dan pakar tidur, salah satu posisi tidur terbaik adalah tidur miring. “Posisi ini ideal karena membantu menjaga keselarasan tulang belakang, mengurangi gejala mendengkur dan sleep apnea, serta bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan jantung,” kata Wu.
Penelitian menunjukkan bahwa posisi tidur ini juga merupakan posisi tidur yang paling populer. Satu penelitian menganalisis waktu yang dihabiskan peserta dalam posisi tidur yang berbeda dan menemukan bahwa mereka tidur miring selama 54,1% dari waktu yang dihabiskan di tempat tidur.
Tim juga memperoleh hasil yang sama dari survei terhadap 600 orang, dengan hampir 50% responden mengatakan mereka lebih suka tidur miring. Untuk posisi lain, 13,67% orang mengatakan mereka lebih suka tidur tengkurap, dan 17,33% lebih suka tidur telentang.
Namun, meski tidur miring mungkin populer dan cocok untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan, posisi tidur ideal Anda bervariasi tergantung pada preferensi Anda.
“Tidur adalah perilaku yang sangat personal,” kata Joseph M. Dzierzewski, PhD, wakil presiden bidang penelitian dan urusan ilmiah di National Sleep Foundation. “Posisi tidur yang optimal bagi satu orang mungkin sangat mirip atau berbeda dengan posisi tidur optimal orang lain.”
Ellen Wermter, perwakilan Better Sleep Council, praktisi perawat keluarga dan spesialis pengobatan tidur perilaku, mengatakan kepada CBS News bahwa yang terpenting adalah apa yang cocok untuk Anda, bukan posisi mana yang dianggap “terbaik” secara keseluruhan — meskipun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Sejauh menyangkut keuntungan dan kerugian, semuanya tergantung pada bagaimana Anda merasa paling nyaman dan bebas rasa sakit,” katanya. “Secara umum, kami mencoba memaksimalkan beberapa hal: keselarasan tulang belakang dan pernapasan.”
Berikut hal yang perlu diketahui tentang setiap posisi:
Tidur telentang
Kondisi tidur tertentu seperti sleep apnea “sangat bergantung pada posisi,” kata Wermter, yang dapat membuat beberapa posisi — seperti tidur telentang — lebih buruk daripada yang lain.
“Saat Anda berbaring telentang, gravitasi bekerja melawan Anda,” katanya. “Lidah Anda cenderung jatuh ke belakang, benda-benda cenderung rileks dan saluran pernapasan Anda semakin tersumbat.”
Jadi jika Anda rentan terhadap penyumbatan saluran napas, ini mungkin bukan pilihan terbaik.
Menurut National Sleep Foundation , tidur telentang juga dapat menyebabkan mendengkur, karena dapat menyempitkan saluran udara karena gravitasi. Namun kelebihan tidur telentang dianggap baik untuk meluruskan tulang belakang.
“Itu menjaga semuanya dalam posisi yang bagus dan netral. Dan berat badan Anda terdistribusi secara merata saat Anda berbaring telentang — itu benar-benar kelebihan yang besar,” katanya.
Tidur miring
Sebaliknya, tidur miring “cukup baik untuk bernafas,” kata Wermter. “Sisi kiri khususnya dianggap sangat baik untuk kardiovaskular (sirkulasi), kembalinya aliran darah — itulah mengapa (sering) direkomendasikan untuk kehamilan juga,” tambahnya.
Tidur miring juga baik untuk keselarasan tulang belakang, kata Wermter, terutama saat menggunakan bantal untuk menjaga semuanya senetral mungkin.
“Saat Anda berbaring miring, yang terpenting adalah mengisi celah kecil yang dibuat leher Anda,” katanya. “Bagian lainnya adalah meluruskan pinggul — meletakkan bantal di antara kedua kaki sering kali terasa nyaman atau menyangga bahu atau lengan untuk menjaga kesejajaran netral dengan tulang belakang.”
Tidur tengkurap
“Tidur tengkurap dianggap paling bermasalah karena sulit untuk mendapatkan posisi tulang belakang (dan leher) yang netral,” kata Wermter. “Wajah Anda seperti ditekan ke kasur atau bantal, jadi Anda harus menengokkan leher ke satu sisi atau sisi lainnya.”
Secara sepintas, Anda juga dapat memperoleh lebih banyak kerutan akibat tidur tengkurap karena tekanan wajah Anda terhadap tempat tidur. “Jadi jika itu sesuatu yang Anda khawatirkan, maka itu hal yang negatif untuk tidur tengkurap,” katanya.
Jika Anda tidak mencuci sarung bantal secara teratur, tidur tengkurap juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat, kata Johns Hopkins.
Bila Anda tidur tengkurap, Wermter menyarankan untuk memilih bantal yang lebih datar (atau tidak sama sekali) guna mengurangi lengkungan leher ke belakang.
Menurut Wu, faktor-faktor yang dapat memengaruhi posisi tidur Anda meliputi:
• Kehamilan : Anda mungkin menemukan bahwa kehamilan mengubah cara Anda tidur untuk sementara, membuat beberapa posisi tidur lebih nyaman daripada yang lain.
• Mendengkur dan sleep apnea: Posisi tidur tertentu dapat memperburuk gejala mendengkur dan sleep apnea.
• Refluks asam lambung (GERD): Jika Anda rentan terhadap refluks asam lambung, Anda mungkin perlu menyesuaikan posisi tidur untuk mengurangi gejala.
• Nyeri leher dan punggung : Penjajaran tulang belakang yang tepat mungkin menjadi kunci untuk menemukan kenyamanan dan tidur nyenyak jika Anda menderita nyeri leher atau punggung kronis.
Tidur anjuran Nabi
Sebelum para ilmuwan membahas fenomena posisi tidur, Baginda Nabi Muhammad ﷺ telah bersabda
ثُمَّ اضْطَّجِعْ على شِقِّكَ الأَيْمَنِ
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR: Al-Bukhari No 247 dan Muslim No 2710).
Setelah lebih dari 1400 tahun, studi ilmiah modern telah menunjukkan efek menguntungkan dari posisi lateral decubitus kanan pada jantung. Secara khusus, satu studi menilai efek otonom dari tiga posisi tidur (terlentang, lateral decubitus kiri, dan lateral decubitus kanan) pada subjek sehat menggunakan analisis variabilitas denyut jantung spektral.
Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas vagal jantung paling besar ketika subjek berada dalam posisi dekubitus lateral kanan. Selain itu, sebuah studi pada hewan menunjukkan bahwa stimulasi vagal memiliki efek antiaritmia. [Penelitian Chen GY dan Kuo CD tentang “Pengaruh Posisi Dekubitus Lateral terhadap Tonus Vagal (The effect of the lateral decubitus position on vagal tone), National Library of Medice).
Posisi lateral decubitus adalah posisi tidur menyamping (baik kiri atau kanan) dengan sumbu longitudinal tubuh tegak lurus terhadap meja pencitraan Umumnya dapat digunakan untuk pemeriksaan radiologis, misalnya foto rontgen dada, atau MRI.
Hanya saja, tidur miring ke kanan juga dapat memperburuk gejala sakit maag dan Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), menurut Johns Hopkins Medicine.*