Hidayatullah.com—Sama seperti kebanyakan negara Arab lainnya, kelompok oposisi Suriah mengumumkan bahwa awal Ramadhan jatuh pada hari Jumat (20/7/2012), atau berbeda dengan rezim Bashar Al Assad yang menetapkan hari Sabtu sebagai permulaan puasa.
“Dewan Nasional Suriah mengucapkan selamat kepada segenap rakyat Suriah atas bulan Ramadhan yang dimulai pada hari Jumat, menurut penglihatan bulan yang shahih, seperti yang telah dilaporkan oleh para ulama Suriah,” kata kelompok oposisi, dilansir Al Arabiya (20/7/2012).
“Kita sekarang mendekati kemenangan atas gerombolan tirani dan koruptor, dan kami menyeru kepada rakyat untuk memperkuat perlawanan menentang anggota rezim dan milisi. Kami juga menegaskan bahwa bulan suci Ramadhan akan menjadi bulan kemenangan atas para penjahat, dan sebagai pencapaian rakyat yang mendambakan kebebasan, keadilan dan kehormatan,” kata Dewan Nasional Suriah dalam pernyataannya.
Sebelumnya, pemerintah Suriah telah mengumumkan bahwa hari Sabtu besok akan menjadi awal Ramadhan, berdasarkan pengumuman hakim tertinggi negara itu di Damaskus, Ahmad Armouch.
Namun rupanya, Rusia yang selama ini membela rezim Assad berbeda dalam penentuan awal Ramadhan dan justru sama dengan kelompok oposisi.
Moskow mengumumkan, Jumat adalah awal Ramadhan, dan shalat maghrib, isya, serta tarawih akan digelar di masjid-masjid di Moskow dan wilayah lainnya.*