Hidayatullah.com—Salah satu rahasia di Gaza yang menyuburkan lahirnya para penghafal Quran karena para wanitanya. Para orangtua di Gaza saling berbagi tugas. Para pria bekerja dan berjihad dan para wanitanya mempersiapkan diri melahirkan anak-anak penghapal al-Quran.
Demikian salah point yang disampaikan Syeikh Muhammad Khattab, salah satu imam asal Gaza Palestina diundang dalam rangka program Silaturrahim Ramadhan Imam-Imam Suriah dan Palestina ke Indonesia (SIRAMAN MANIS) bekerjasama dengan Sahabat al-Aqsa di Majelis Taklim XL usai shalat Subuh, hari Sabtu, (20/07/2013) kemarin.
“Di Gaza, jarang sekali ada perempuan yang bekerja. Kalaupun bekerja, hanya dilakukan mulai pagi sampai Dzuhur. Di sana pekerjaan utama wanita adalah mempersiapkan diri sebagai madrasah bagi anak-anaknya. Para ibu di sana juga menghafal sejak kecil,” tuturnya.
Menurut Imam Masjid as-Salam, Rafah, Gaza Selatan itu dari rahim para ibu penghapal Quran-lah akan lahir generasi-generasi yang terdidik dekat dengan al-Quran. Sedangkan seorang ayah, selain bekerja ia juga bertugas memberi hadiah atas prestasi hapalan al-Quran anak-anaknya.
“Dan satu lagi tugas seorang ayah, yaitu mengajak anaknya berjalan-jalan. Jalan-jalan ke medan jihad di Gaza,” ujarnya.
Ia mengaku juga melakukan hal yang sama untuk calon anak-anaknya. Pria kelahiran Makkah yang telah hapal al-Quran diusia 16 tahun itu mengaku, saat ini isterinya yang berada di Gaza sedang mengandung dan beberapa bulan lagi akan melahir generasi baru kembar tiga.
“Berdasarkan USG, akan lahir bayi kembar tiga,”ucap Syeikh Muhammad sembari tersenyum.*/Rias Andriati
baca juga: Di Gaza, Penghafal al-Quran Merupakan Status Bergengsi