Hidayatullah.com–Tuntutan Umat Islam untuk mengadili Penista Agama dan Penghina Al-Qur’an bergelora hingga ke Bangil dan Pasuruan Jawa Timur.
Usai shalat Jum’at (28/10/2016), aksi demonstrasi damai terjadi di Kota Pasuruan. Massa umat Islam turun ke jalan menyuarakan aspirasinya.
Tak kurang 100 massa umat Islam Kecamatan Pandaan dan Bangil turun ke jalan menuju Polres Pasuruan, menuntut Polri segera menangkap Ahok yang dinilai telah menistakan al Quran.
Di antara mereka ada yang membawa poster bertuliskan, “Segera Proses Hukum untuk Ahok Sebelum Umat Islam Marah.”
Tidak hanya kaum muslimin yang ikut aksi, tampak pula para muslimah dalam kegiatan tersebut.
Aksi diawali di depan Masjid Jami Pandaan dilanjutkan dengan konvoi bersama mendatangi Mapolres Pasuruan di Bangil.
Sementara umat Islam Bangil yang sudah lama menunggu di utara alun-alun Bangil ikut bergabung ketika iring-iringan sepeda motor dan mobil itu lewat. Di halaman Mapolres, mereka melakukan orasi.
“Umat Islam cinta damai. Kami tidak ada masalah dengan umat lain. Tapi kalau agama dan kitab suci kami dinistakan maka kami tidak terima. Segera tangkap Ahok atau umat Islam yang akan mengadilinya,” ungkap salah satu orator aksi.
Umat Islam Pandaan menuntut agar pemerintah tak melindungi penista Agama. Bahwa aksi damai ini tidak ada kaitannya dengan Partai atau Pilkada. Murni spontanitas umat Islam yang tersinggung al Quran dihina oleh penista agama dalam hal ini Ahok.
Sepanjang perjalanan konvoi sepeda motor sejauh 14 km itu massa tak henti meneriakkan takbir dan menyuarakan tuntutan agar Kapolri segera menangkap ahok.
Di depan Mapolres, massa kembali orasi dan menyampaikan aspirasi kepada Kapolres Pasuruan.
H. Ilyasa, Ketua FPI Pandaan, menjelaskan, bahwa umat Islam akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku, karena itu Polri diharapkan segera merespon tuntutan umat yang dizalimi oleh Ahok.
Ketua Jamiyah Aswaja Pandaan, Ahmad Kholili berharap, negara ini tetap dalam keadaan tertib, aman dan hukum ditegakkan. Karena itu kedatangan massa umat Islam ke Mapolres ini cuma menyampaikan surat tuntutan yang ditujukan kepada Polri, bahwa di daerah-daerah di Indonesia, umat Islam juga merasa terhina oleh ucapan Ahok.
“Hukum positif harus ditegakkan tanpa ada interfensi politik apapun,” ujarnya.
Ahmad Ghozali, Korlap Aksi Damai ini juga meminta massa bersabar menunggu Ahok diproses hukum. Ia mengajak massa menjaga ketertiban. Tetapi, dia khawatir bila hukum jadi tumpul di tangan oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Usai melakukan aksi, perwakilan demonstran diterima oleh Kapolres Pasuruan.
Pemandangan menarik terlihat dalam aksi tersebut. Di saat orasi berlangsung waktu Ashar tiba. Orasi berhenti dan azan Ashar dikumandangkan lewat corong peserta aksi.
“Mari kita sholat Ashar berjamaah. Kita doakan agar polisi segera menangkap Ahok. Atau kalau tidak, biar malaikat maut yang segera menangkapnya,” kata salah satu koordinator aksi.
Usai sholat jamaah Ashar di masjid Mapolres Pasuruan, aksi bela agama dan keimanan itu ditutup dengan pembacaan doa hizib nashar karya Imam Syadzili. Doa memohon kemenangan itu dipimpin oleh Habib Ahmad Baaqil. Tampak dari mereka ada yang khusyuk mengamini doa itu dan meneteskan air mata.
Sebagaimana diketahui, peserta aksi turun jalan ini adalah kelompok majelis ta’lim dan ormas Islam di Pandaan (Jamiyyah Aswaja Pandaan, FPI Pandaan, Muhammadiyah, Jamaah Shalawat Burdah, dll).*