Hidayatullah.com—Berbagai kisah terkait Aksi Bela Islam III di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jumat 02 Desember 2016 banyak menyisahkan berbagai cerita unik dan menarik. Termasuk dampak aksi ini di Negeri Jiran, Malaysia.
Menjelang hari Jumat, 02 Desember 2016, rupanya umat Islam Indonesia yang tinggal di Malaysia –khususnya di Kualalumpur– ikut tergugah. Meski fisiknya di Malaysia, pikiranya justru tersambung dengan Jakarta, dalam Aksi Super Damai Bela Islam untuk menuntut keadilan penista al-Quran dan memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Beberapa hari sebelum Jumat, banyak umat Islam di Kualalumpur ikut sibuk dan tegerak hatinya.
Mereka terlibat diskusi di grup-grup Whatsapp dan saling bertanya, apa yang bisa mereka lakukan membantu umat Islam di Indonesia?
“Apa yang bisa kita lakukan, untuk bantu Aksi 212?,” ujar warga Indonesia di Malaysia.
Banyaknya pertanyaan ini rupanya membuat salah seorang warga berinisiatif membuka donasi khusus untuk suksesnya Aksi Super Damai 212 di Jakarta.
Alhamdulillah, solidaritas warga Muslim Indonesia di Malaysia bisa mengumpulkan dana sekitar Rp 37 juta
Bantuan disalurkan untuk soundsystem megingat pengalaman Aksi Damai Bela Quran atau Aksi Damai Bela Islam, Jumat Nopember 2016, tata suara tidak begitu terdengar merata.
Ada lagi yang tak kalah menarik, menyambut seruan Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) agar peserta aksi mengikat kepalanya dengan merah putih, tante saya berinisiatif dan menjahit sendiri puluhan ikat kepala Sang Saka Merah Putih agar dibagikan kepada para peserta aksi.
“Tolong nanti ikat kepala ini dibagikan di Monas ya om,” demikian ujarnya.
Tante Ning, demikian salah seorang istri seorang ekspartriat yang bekerja di salah satu perusahaan minyak terkemuka di Malaysia akhirnya menitipkan ikat kepala yang dijahitnya sendiri.
“Bude dulu juga aktifis kampus, lho,” demikian katanya sembari bercerita masa lalunya.
Tiba hari Jumat, 02 Desember 2016 (Aksi 212), menjelang sholat Jumat di Monas, titipan dari jiran itu kami bagipada peserta aksi yang datang sebelum Subuh. Alhamdulillah.*/Hardjito, inisiator dan Pendiri Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Ketua Forum Umat Islam Indonesia di Malaysia