Hidayatullah.com–Kepala Biro Politik Hamas baru, Ismail Haniyah mengumumkan beberapa hal yang menjadi prioritas gerakan pembebasan Palestina pasca menggantikan Khalid Misy’al.
Di hadapan media di sebuah hotel di Kota Gaza, Haniyah mengatakan, perlawanan terhadap penjajahan Israel atas Palestina adalah prioritas paling utama, selain isu kamp pengungsi, politik lokal, hubungan dengan negara-negara Arab dan internasional.
“Senjata utama untuk menghadapi Israel adalah kesatuan rakyat Palestina dalam membuat pendirian dan bacaan politik terhadap janji-janji kosong Israel sepanjang seri negosiasi,” katanya, lapor situs resmi Hamas berbahasa Arab.
Dia menjelaskan Hamas berupaya mempertahankan bumi Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha dan menentang semua usaha zionisme yang mengusir penduduk asli dan membangun pemukiman untuk orang Yahudi.
“Hamas akan memperkuat generasi muda Palestina sehingga menjadi simbol perjuangan jihad umat Islam.
“Semua upaya Zionis atas Masjid Al-Aqsa seperti memasukkan Yahudi, membatasi umat Islam berdasarkan tempat dan waktu secara berkelanjutan, mengizinkan anggota Knesset Israel memasuki Aqsa tidak akan berhasil. Al-Aqsa akan tetap menjadi masjid umat Islam dengan nilai-nilai keislamannya, “katanya Rabu (05/07/2017) dikutip PIC.
Baca: 8 Tahun Menjabat, Ismail Haniyah Tinggalkan Kekuasaan Secara Sukarela
Haniyah mengatakan, sejak kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ke negara-negara Arab, telah terjadi usaha-usaha cepat yang ingin melenyapkan isu Palestina.
Haniyah juga mengatakan, Hamas menyerukan semua pihak dalam negara untuk bersatu membentuk satu pemerintah yang memenuhi semua kebutuhan sama rata rakyat Palestina di Tepi Barat dan Gaza.
Mengomentari hubungan Hamas dengan negara-negara Arab, Haniyah menjelaskan Hamas terbuka dan menghormati semua negara Arab dan Islam tanpa ikut campur masalah internal negara ini.
“Kepada saudara-saudara kami di negara-negara Arab, jangan risau dengan Hamas, kami tidak membawa melainkan kebaikan semata-mata, perang kami hanya di bumi Palestina yang dijajah, musuh kami hanya satu yaitu Zionis Israel.
Baca: Ismail Haniyah Terpilih Sebagai Ketua Biro Politik Hamas
“Hamas menolak ekstremisme dan teroris dalam bentuk apapun dan tempat, perjuangan Hamas bukanlah kekerasan, bahkan kami menentang teroris nyata yaitu penjajah Zionis Israel,” katanya.
Kepada masyarakat internasional Haniyah mengatakan, Hamas siap menjalin hubungan dengan berbagai organisasi internasional dan organisasi yang memperjuangkan isu Palestina, bertitik tolak atas dasar menjaga hak kami di atas tanah kami.
“Hamas menyerukan semua pihak berinteraksi dengan kami atas dasar hak rakyat Palestina dan tidak termakan dengan dakyah Zionis Israel.
Ia juga memperingatkan agar berhati-hati terhadap rencana-rencana membangun “perdamaian regional atau ekonomi” dengan ‘Israel’. Haniyah menyatakan hal tersebut pada konferensi pers pertamanya sejak terpilih awal Mei lalu untuk menggantikan Khalid Misyal sebagai pemimpin politik kelompok yang berkedudukan di Gaza itu.
Lebih jauh ia menegaskan tak akan menerima proposal ‘perdamaian’ jika hanya berfungsi memadamkan perjuangan pembebasan Palestina.
“Kami tidak akan pernah menerima proposal (perdamaian) apapun –dengan dalih apapun– yang tidak meladeni kepentingan rakyat kami atau melindungi hak-hak mereka,” katanya.
“Solusi atau kompromi apapun yang tidak menjamin hak rakyat Palestina untuk merdeka –dan penetapan negara Palestina yang berdaulat dengan Baitul Maqdis sebagai ibukotanya– akan ditakdirkan gagal.”
Dalam konferensi pers, Haniyah juga mengatakan kunjungan delegasi Hamas ke Kairo baru-baru ini menunjukkan hubungan “semakin baik’ antara Hamas dengan Mesir. “Saudara kita di Mesir telah menunjukkan kesiapsiagaan mereka untuk bekerja menangani krisis kemanusiaan Gaza,” katanya.*