Hidayatullah.com–Pemimpin Hamas, Khalid Misyal mengatakan, upaya-upaya internasional sedang dilakukan untuk menengahi gencatan senjata antara ‘Israel’ dengan warga Palestina di Jalur Gaza.
Seperti dikutip dari situs Middle East Monitor, Misyal dalam pidatonya di sebuah televisi di Doha, Qatar mengungkapkan, Hamas dihubungi banyak pihak dari seluruh dunia yang memintanya agar berhenti membalas serangan penjajah ‘Israel’. “Mereka semua meminta gencatan senjata. Seakan-akan persoalan ini bermula dari Gaza,” ujarnya.
Sampai Kamis 10 Juli kemarin, tercatat lebih dari 80 warga Gaza, termasuk belasan anak dan wanita, syahid (Insya Allah) sementara lebih dari 550 warga lainnya cedera akibat bom dan rudal Zionis ‘Israel’ yang melancarkan operasi militer ‘Protective Edge’ sejak empat hari lalu. Sebagian besar warga yang terluka ini adalah wanita dan anak-anak. (korban baru sudah 88 orang meninggal)
Misyal melanjutkan, “Jika dunia ingin menghentikan pertumpahan darah, ada dua langkah yang harus diambil. Pertama, paksa Netanyahu dan geng kriminalnya agar berhenti menyerang Gaza, Tepi Barat, warga Palestina di wilayah 1948 dan wilayah Palestina lainnya. Ke dua, paksa Netanyahu untuk mengubah kebijakannya terhadap rakyat kami.”
Ia menambahkan, rakyat Palestina tak tahan lagi hidup di bawah penjajahan dan tidak menerima pengepungan atas Gaza. Misyal juga menyalahkan Perdana Menteri ‘Israel’ Netanyahu atas serangannya di Gaza. Ia menegaskan, Hamas berkomitmen menjaga perjanjian gencatan senjata sampai ‘Israel’ menyerang rumah-rumah warga sipil yang banyak dihuni oleh wanita, anak-anak dan orangtua. “Kami sebagai korban dari serangan ‘Israel’ tidak bisa disalahkan oleh siapa pun atas peristiwa ini,” tuturnya. * (Middle East Monitor|Sahabat Al-Aqsha)