Hidayatullah.com–Malaysia memutuskan tidak mengimpor telur ayam dari Eropa yang diduga terkontaminasi dengan bahan kimia fipronil seperti yang dipublikasikan oleh media baru-baru ini, kutip Harian Bernama.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Direktur Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah, pihak delegasi Uni Eropa ke Malaysia turut menegaskan bahwa tidak ada telur dari negara Eropa diekspor ke Malaysia.
“Kementerian Kesehatan selalu peka dan peduli terhadap hal-hal yang dapat mengancam kesehatan pengguna.
“Jika pengguna memiliki kemusykilan terkait ada masalah keamanan makanan, silahkan hubungi Kantor Kesehatan Daerah atau Departemen Kesehatan Negara terdekat atau melalui situs web http://moh.spab.gov.my, tulis pernyataan terbaru.
Sebagaimana diberitakan, jutaan telur tercemar bahan kimia fipronil dikabarkan diekspor ke 15 negara Uni Eropa dan Hong Kong telah ditarik dari toko-toko dan supermarket yang menjualnya.
Kantor berita AFP melaporkan bahwa fipronil adalah bahan kimia yang banyak dipakai untuk membunuh kutu-kutu pada anjing dan kucing dan juga diketahui efektif dalam membunuh apa yang disebut parasit merah pada ayam.
Bahan itu dilarang digunakan di negara-negara Uni Eropa untuk mengobati hewan yang akan dijadikan makanan manusia termasuk ayam.
Organisasi Kesehatan Sedunia WHO mengatakan fipronil dalam jumlah besar bisa berbahaya bagi ginjal, liver atau hati dan kelenjar tiroid pada manusia.
Telur-telur ini, dikabarkan diimpor dari empat negara: Belgia, Belanda, Jerman dan Prancis. Peternakan ayam di empat negara itu dimana bahan kimia terlarang tadi digunakan telah diperintahkan tutup.
Para penyelidik dari Belanda dan Belgia hari Kamis (10/08/2017) melancarkan razia di Belanda dan Belgia dan menangkap dua orang dari perusahaan Belanda yang bernama Chickfriend yang menggunakan bahan pembunuh kutu ayam itu.*