Hidayatullah.com– Chairman of Center for Dialogue and Cooperation among Civilization (CDCC), Prof M Din Syamsuddin, memberikan apresiasi terhadap pemerintah Indonesia dalam merespon praktik genosida terhadap etnis Rohingya di Myanmar.
“Menlu Retno Marsudi sudah beberapa kali ke sana untuk mengajak tokoh agama, ormas agama, untuk melakukan aksi dan apa yang disebut AKIM (Aksi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar),” ungkapnya saat konferensi pers di Kantor CDCC, Jl Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (07/09/2017).
Namun dalam hemat Ketua CDCC, aksi-aksi kemanusiaan tersebut belum cukup.
“Karena belum dapat menghentikan akar dari permasalahan,” tandas Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 ini.
Aksi berupa penggalangan dana dan pengumpulan logistik dinilai Din hanya bersifat seperti membantu korban kebakaran.
“Tapi api yang membakar sebagai penyebabnya harus juga dipadamkan,” kata mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
President Asian Committee on Religions for Peace (ACRP) ini pun mengimbau agar pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah agar terwujudnya “perdamaian abadi” melalui lembaga internasional.
“Sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang (Dasar 1945),” pungkas Din.
Baca: Din Syamsuddin: Akar Masalah Rohingya Adalah Soal Kewarganegaraan
Pada 2015 lalu, sebagaimana diberitakan hidayatullah.com, Din yang saat itu sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah mengatakan, yang menjadi akar permasalahan dari krisis Rohingya adalah masalah kewarganegaraan mereka.
“Selama etnis Rohingya ini tidak mendapat status kewarganegaraan ini menurut saya akar masalah, maka tidak akan selesai,” kata Din saat memberi pengantar pada diskusi publik “Nestapa Kemanusiaan, Save Rohingya” di Jakarta, Kamis, (21/05/2015).* Ali Muhtadin