Hidayatullah.com – Acara Tabligh Akbar Sabtu (11/11/2017) berlangsung lancar dan aman, jauh dari penolakan yang sempat viral di media sosial.
Meski demikian, acara yang sempat ditolak oleh Pimpinan Cabang Nahdathul Ulama (PCNU) ikut menyedot sempat reaksi masyarakat. hidayatullah.com, mencoba menemui meminta pendapat pengemudi Ojek Online (Ojol) Garut.
“Kang, tadi acaranya (Tabligh Akbar) mulainya jam berapa ya,” tanya Mimin Firmansyah, pengemudi Ojol.
“Jam 08:30 mas,” jawabku singkat.
Mimin, tiba-tiba menyebut nama Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Bachtiar Natsir yang menjadi pemateri pada acara Tabligh Akbar tersebut.
“Ustadz Bachtiar Natsir kan ya mas? Saya sering tuh nonton di Televisi,” katanya di antara kemacetan yang membuat perjalanan kami sedikit tersendat.
Belum sempat kujawab, Mimin kembali berkomentar terhadap penolakan yang sempat terjadi.
“Itu kok bisa ditolak ya kang, padahal kalo menurut saya ustadz Bachtiar bagus kok, ” sergahnya mengheran.
Mimin yang mengaku sebagai warga NU menyatakan heran dengan penolakan yang dilakukan dengan mengatasnamakan PCNU itu.
Pria asal Wanaraja, Garut Wetan ini sebenarnya ingin hadir dalam acara Tabligh Akbar tersebut.
“Tapi karena saya harus kerja, saya harus ngidupin anak dan istri saya ya saya kerja dulu mas,” tutur bapak beranak 1 ini.
Baca: KH Nonop: Jalan Berliku Tabligh Akbar Berbuah Manisnya Ukhuwah
Mimin yang mengaku baru 1 bulan bekarja pada Ojol ini mengatakan keinginannya untuk menunut ilmu.
“Ya, sama-sama wajib mas, kerja dan menuntut ilmu wajib, sebenernya teh saya pengen ikut,” imbuhnya.
Perbincangan kami kemudian berhenti di Jalan Pasundan, Kota Kulon, Garut Kota, tempat aku masukan lokasi tujuan pada aplikasi Ojol tersebut.*/Ali Muhtadin