Hidayatullah.com– Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil mempertahankan prestasi sehingga kembali memperoleh sertifikat ISO 9001:2015, sebuah sistem manajemen berstandar global dari Worldwide Quality Assurance (WQA).
Raihan ini bertepatan dengan peringatan milad ke-17 lembaga pemerintah nonstruktural itu.
Wakil Ketua BAZNAS Dr Zainulbahar Noor berharap, dengan meraih sertifikat ISO ini, operasional BAZNAS semakin tertib, tertata, serta jelas alur proses, tugas, dan tanggung jawab amil. Sehingga BAZNAS makin baik pula dalam melayani mustahik, muzaki, dan masyarakat pada umumnya.
“Dengan ISO 9001:2015, BAZNAS akan semakin memantapkan kinerja dan profesionalisme pengelolaan zakat,” ujarnya di sela-sela peringatan Milad ke-17 BAZNAS, di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Selasa (16/01/2018).
Kinerja yang semakin baik itu, dipaparkannya, dimana pemanfaatan dana penghimpunan BAZNAS di tingkat pusat mencapai rasio 80 persen, dengan dana zakat yang terkumpul pada 2017 mencapai Rp 6 triliun.
Zainul mengatakan, rasio distribution to collection ini sangat efektif. Dimana dana yang terhimpun dapat disalurkan kepada masyarakat dengan jumlah yang tepat.
Dari penghimpunan dana tersebut, terang Zainul, BAZNAS menyalurkannya dalam berbagai bentuk inovasi, di antaranya dalam bentuk bantuan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan bantuan kemanusiaan.
Kemudian, lanjutnya, BAZNAS membuat kebijakan bahwa presentase dari bantuan dana itu 40 persen untuk bantuan ekonomi, 20 persen untuk kesehatan, 20 persen untuk pendidikan, kemudian 10 persen untuk kemanusiaan.
“Dalam bentuk program bantuan ekonomi, BAZNAS mengembangkan Z-Mart dengan tujuan membantu usaha kecil dan menengah (UKM) untuk dapat membuka toko miliknya sendiri. Hal ini terus dikembangkan di Jabodetabek, Lampung, Sumut dan akan dibuka di berbagai tempat di berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, papar Zainul, BAZNAS juga memberikan bantuan modal bagi UKM yang baru merintis usahanya, untuk menambah kecukupan modal dari UKM tersebut. Bentuk penyaluran dana zakat lainnya, yaitu dengan membuat usaha balai ternak secara berkelompok, dimana usaha balai ternak tersebut nanti akan dipantau dan didampingi oleh BAZNAS. Kemudian ada usaha pertanian, yang dibantu modal, penyediaan lahan dan pupuk untuk usaha pertanian dalam berbagai bentuk.
“Penyaluran dalam bidang kesehatan, BAZNAS membuka Rumah Sehat BAZNAS (RSB) di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini sudah ada enam RSB, di antaranya Jakarta, Bangka Belitung, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Masing-masing rumah sehat itu memiliki program luar gedung, sehingga BAZNAS membawa dokter dan perawat untuk mengunjungi daerah-daerah yang tidak terjangkau,” imbuhnya.
Sedangkan untuk pendidikan, kata dia, terdapat dua program besar yang dilakukan oleh BAZNAS, seperti memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa, yang dinamakan Beasiswa Cendekia. BAZNAS juga membangun sekolah bebas biaya bagi dhuafa, yatim, dan sebagainya di Bogor, membiayai banyak sekolah dan pesantren yang bersifat pembinaan terhadap sekolah, pelatihan guru, dan peralatan sekolah.
Adapun dalam bidang sosial, BAZNAS membentuk program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Layanan Aktif BAZNAS (LAB). Dimana program BTB dibentuk untuk melatih masyarakat agar tanggap terhadap bencana, guna memperkecil resiko yang ditimbulkan akibat bencana.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ia menjelaskan, BAZNAS Tanggap Bencana sudah tersebar di 12 di tingkat provinsi dan sekitar 12 di tingkat kabupaten, serta satu BTB di tingkat pusat. Sedangkan, untuk program Layanan Aktif BAZNAS, layanan ini adalah tim yang ada di pusat, yang merespons kebutuhan-kebutuhan darurat mustahik (penerima zakat).
“BAZNAS juga akan menyalurkan bantuan sebesar Rp 4 miliar untuk membantu rakyat Palestina. Bantuan tersebut akan disalurkan melalui dua program. Pertama, program bantuan kesehatan. Bantuan kesehatan dipilih karena dikhawatirkan demonstrasi, protes dan bentrok meningkat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara Milad ini, Dirjen Bimas Islam Kemenag yang juga Anggota BAZNAS Muhammadiyah Amin, mantan Ketua Umum BAZNAS Achmad Subianto dan KH Didin Hafidhuddin, para Anggota BAZNAS, Deputi BAZNAS M Arifin Purwakananta, Sekretaris BAZNAS Jaja Jaelani, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag HM Fuad Nasar, jajaran direksi dan manajemen serta para amil-amilat BAZNAS.*