Hidayatullah.com—Sedikitnya 9 orang dilaporkan telah tewas di wilayah utara Amerika Serikat akibat badai musim dingin yang ekstrim di awal tahun ini, lansir Euronews Jumat (3/1/2014).
Kota New York juga berjuang menghadapi badai musim dingin. Kota super sibuk itu menjadi lebih senyap dibanding biasanya dan walikota baru ingin agar keselamatan warga diutamakan.
“Jika Anda tidak perlu bepergian hari ini, tolong tetaplah tinggal di rumah. Jika Anda memang harus bepergian, maka gunakan transportasi umum. Tentu saja pasti akan ada keterlambatan, tetapi itu akan lebih aman. Dan itu akan membantu kita memulihkan kota 100 persen berjalan sebagaimana mestinya,” kata Bill de Balsio.
Walikota baru New York itu rupanya tidak mau mengulangi kesalahan pendahulunya. Tahun 2010 ketika terjadi badai salju, Michael Bloomberg sedang liburan Natal. Pemerintah kota ketika itu lambat dalam merespon bencana yang terjadi, sehingga Bloomberg pun dipersalahkan.
Cuaca dingin mencekam paling parah melanda wilayah timur laut Amerika Serikat dan Kanada. Hawa yang menggigilkan tubuh itu juga dirasakan di utara Florida dan timur Chicago.
Boston mendapat guyuran hujan salju yang sangat lebat. Bahkan di kota-kota kecil di sekitarnya salju menebal hingga 60cm hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Badai dingin Hercules menyebabkan ribuan jadwal penerbangan di Amerika Serikat ditunda atau dibatalkan. Akibatnya, banyak orang terlantar di bandara-bandara, terminal-terminal bus dan stasiun-stasiun kereta.
Temperatur hingga 20 derajat Celcius di bawah titik nol diperkirakan akan berlanjut hingga Sabtu ini, sehingga negara bagian New York dan New Jersey mengumumkan status darurat.
Tidak hanya hujan salju, banjir akibat gelombang tinggi diperkirakan akan menghempas Massachusetts, di mana sebagian warga di dataran rendah sudah dievakuasi dan sebagian lainnya akan menyusul dalam beberapa jam.*