Hidayatullah.com—Mantan kepala dinas intelijen Mesir Umar Suleiman, yang pernah menjabat sebagai wakil presiden dalam waktu singkat di akhir era Husni Mubarak, telah meninggal dunia. Demikian dilaporkan oleh kantor berita resmi pemerintah MENA, Kamis (19/7/2012).
Suleiman meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat Kamis pagi. Demikian menurut laporan itu, yang tidak menjelaskan secara rinci apa penyebab kematiannya.
BBC melaporkan, seorang staf Sulaiman mengatakan bahwa pimpinan intelijen Mesir didikan Amerika Serikat itu meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan kesehatan.
Umar Sulaiman adalah orang yang mengumumkan bahwa Husni Mubarak akhirnya meletakkan jabatan.
“Atas nama Allah yang Maha Penyayang, dalam situasi yang sangat sulit yang dihadapi Mesir, Presiden Husni Mubarak memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai presiden republik dan menunjuk Dewan Militer untuk menjalan tugas-tugas negara,” kata Sulaiman.
“Semoga Allah membantu kita semua,” kata Sulaiman ketika itu.
“Ia [tadinya] baik-baik saja. [Kematian] itu terjadi tiba-tiba saat ia sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di Cleveland,” kata stafnya Hussein Kamal, tanpa penjelasan lebih lanjut, lapor Reuters.
Kamal mengatakan, persiapan sedang dilakukan untuk membawa pulang jasad Sulaiman ke Mesir.
Seorang pejabat senior intelijen Mesir, yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dia telah berbicara dengan menantu pria Sulaiman yang mengkonfirmasi kabar kematiannya.
Sementara itu Sky New Arabia mengutip sumber anonim menyatakan bahwa Sulaiman menderita penyakit yang berkaitan dengan darahnya.
Sedangkan MENA menyebut Sulaiman memiliki penyakit pada paru-parunya sejak beberapa bulan lalu, yang kemudian menyebabkan gangguan pada jantung. Kesehatannya semakin memburuk sejak tiga pekan terakhir.
Sulaiman yang memiliki tiga anak perempuan, akan dimakamkan secara militer pada hari Jum’at di Kairo dengan inspektur upacara pemimpin Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Muhammad Hussein Tantawi. Demikian menurut sumber intelijen yang tidak mau disebutkan namanya.
Husni Mubarak menunjuk Sulaiman sebagai wakil presiden di masa-masa akhir jabatannya.
Umar Sulaiman, yang berpangkat jenderal itu, mencoba peruntungannya dalam pemilihan presiden Mesir pasca Mubarak, namun ia terdepak dari bursa setelah namanya dicoret oleh komisi pemilu karena dianggap tidak memenuhi syarat. Setelah itu wajah dan namanya pun lambat laun hilang dari muka publik.*